bebek rewel

Men are from Mars, Women are from Venus, Duck is from Earth

Alhamdulillah, Noordin M. Top Akhirnya…

 Ulasan singkat mengenai “perang kata” Alhamdulillah berkenaan dengan ditembak matinya gembong teroris papan atas se-Asia Tenggara, Noordin M. Top.

Ditulis oleh wiro414sableng.

Di bawah ini adalah versi yang sudah diedit supaya lebih memenuhi kelayakan sebagai artikel yang berdiri sendiri di bebekrewel.com
———————————————————————

Gembong teroris papan atas yang paling top, Noordin M. Top, akhirnya tewas dalam satu penggrebekan pada Kamis subuh, 17 September 2009 di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Solo.

Ketika mendengar ada penggrebekan disertai baku tembak, rasanya biasa-biasa saja mengingat dalam penggrebekan sebelumnya di Temanggung yang sempat heboh karena diduga keras ada Noordin, ternyata salah. Belom lagi, penggrebekan Temanggung itu disiarkan secara live seperti acara reality show yang akhir-akhir ini marak di TV-TV Indo.

Siangnya, Kapolri bikin konferensi pers dan bilang “Alhamdulillah, DPO yang kita cari-cari selama 9 tahun belakangan ini akhirnya berhasil diringkus! Dari 14 titik bla…bla… dipastikan salah satunya adalah Noordin M. Top!” (Saat ini (20 September 2009), hasil tes DNA sudah memastikan salah satu dari 4 orang yang tewas memang betul Noordin M. Top)

Ruangan konferensi pers serentak terdengar tepuk tangan gemuruh! Ada rasa syukur bahwa akhirnya gembong teroris yang sekarang boleh dibilang ranking satu akhirnya tewas juga. Rasa syukur bahwa teror akan hilang atau sedikitnya berkurang banyak. Sebab begitulah analisa pakar-pakar teroris: Dengan sistem sel yang dianut, maka matinya Noordin akan memutus mata rantai dari Noordin ke atas. Kehilangan seorang tokoh kharismatik seperti Noordin juga akan melemahkan semangat para jihaders!

Densus 88 bersyukur Alhamdulillah, hasil kerja keras selama ini membuahkan hasil. Bayangan kenaikan pangkat di depan mata. Kapolri bersyukur Alhamdulillah juga, gembong teroris yang sudah lama dicari “dud” di bawah kepemimpinannya. SBY juga bersyukur Alhamdulillah, apalagi menjelang kedatangan Presiden AS, Obama. Seperti ibaratnya rumah ketika akan ada tamu agung mau datang, maka rumah dibersih-bersihin terlebih dahulu, tikus-tikus yang suka kotorin lantai ditangkep-tangkepin supaya tamu yang datang lebih nyaman.

Malamnya, dalam satu kesempatan wawancara tentang kasus Noordin ini di sebuah TV swasta, seorang tokoh JI (Dooh, koq bisa-bisanya pentolan JI berkeliaran kayak selebritis? ><” ) yang bernama Farihin, CWIWW (Correct Wiro If Wiro Wrong), juga berkata “Alhamdulillah!”. Namun, lebih lanjut isfun yang meskipun mengaku beda paham dengan Noordin ini bilang lagi bahwa Alhamdulillah dia berbeda dengan Alhamdulillah-nya Kapolri.

Farihin ini mengucapkan Alhamdulillah karena apa yang diperjuangkan Noordin akhirnya menjadi kenyataan, yaitu mati syahid dan Insya Allah masuk surga! Syarat-syarat mati syahid sudah dipenuhi, memerangi kafir dan sebelum mati ada perlawanan. Dengan terheran-heran, penyiar TV yang cantik itu bertanya, “Jadi Noordin ini masuk surga?” dan sempat diInsya-Allahkan oleh Farihin. Kemudian penyiarnya menyadari bahwa tidak tepat untuk berdiskusi lebih jauh soal hal yang nonsen pada saat itu.

Satu kata ‘Alhamdulillah’ yang sama dari buku yang sama atas peristiwa yang sama ternyata memberikan makna yang berbeda. Satu ayat yang sama tentu akan menghasilkan tafsiran makna yang lebih beragam lagi. Itulah ayat-ayat dalam buku agama. Kiranya tidak ada agama yang luput dari tafsir sehingga tidaklah heran dalam satu agama bisa terjadi macam-macam mazhab, sekte dan aliran-aliran. Masing-masing lalu meyakini tafsiran versi merekalah yang paling benar.

Jika kebenaran eksklusif ini cuman sebatas keyakinan pribadi, masih oke-oke saja. Menjadi masalah publik kalau terjadi pemaksaan kehendak hingga terjadi tindakan yang nonsen seperti bom bunuh diri.

“Alhamdulillah, Noordin M. Top akhirnya berhasil kita ringkus!”

“Alhamdulillah, Noordin M. Top akhirnya mati syahid dan masuk surga!”

Hari ini merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim yang melakukan pengendalian diri selama sebulan. Apakah hari ini juga merupakan kemenangan bagi Noordin di akhirat sana?

Kita tidak pernah tahu…

Selamat merayakan kemenangan bagi umat Muslim.


20.09.2009


Permainan Edit Distance

Dalam bidang komputer-komputeran, edit distance berarti jumlah operasi minimum yang diperlukan untuk merubah suatu “kata” (String) untuk menjadi “kata” (String) yang lain.

Jenis operasi yang dimungkinkan adalah:
– Insert: memasukkan suatu huruf
– Delete: menghilangkan suatu huruf
– Change: menukar suatu huruf dengan huruf lain

Ambillah contoh kata “Doraemon”:
– Edit distance antara “Doraemon” dan “Doremon” adalah 1 (Dengan menghilangkan huruf “a”).
– Edit distance antara “Doraemon” dan “Dorayaki” adalah 4 (Dengan mengganti “e” ke “y”, “m” ke “a, “o” ke “k” dan “n” ke “i”)
– Edit distance antara “Doraemon dan “Dorami” adalah 3 (Dengan menghilangkan “e” dan “n”, lalu mengganti huruf “o” kedua dengan “i”)

Ketika bebek menjalani tahap awal menuju proses hibernasi (baca: bobo malam dengan guling tersayang) beberapa hari yang lalu, tiba-tiba bebek terpikirkan suatu permainan kata sederhana dengan menggunakan prinsip edit distance. Entah apakah memang permainan seperti ini sudah lazim dimainkan oleh makhluk hidup lainnya (yang lagi pengangguran) atau belum.

Ide pertama adalah sebagai berikut:
– Pilih satu kata untuk menjadi kata dasar (Misalnya, kata “alam”)
– Pilih kata kedua untuk menjadi kata tujuan (Misalnya, kata “kalem”)
– Ubahlah kata dasar (“alam”) menjadi kata tujuan (“kalem”) dengan syarat setiap perubahan yang dikenakan kepada kata dasar dan turunannya hanya berjarak 1 edit distance dari kata sebelumnya
– Kata-kata perantara yang terbentuk diantara kata dasar dan kata tujuan juga harus merupakan kata yang mempunyai arti
– Untuk mempermudah/mempersulit (coret yang tidak perlu) permainan, bisa menggunakan alat bantu berupa KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Cepat atau lambat dikau akan dibuat cengar-cengir campur geleng-geleng kepala ketika mendapati bahwa kata-kata yang muncul secara acak di kepala dikau ternyata memang terdaftar di kamus dengan arti yang lucu-lucu
– Harap dicatat bahwa ada kemungkinan bahwa permainan ini mustahil untuk diselesaikan jika kata tujuan memang tidak bisa dicapai
– Permainan dinilai dari sedikitnya “mata rantai” yang terbentuk. 1 nilai untuk setiap “mata rantai” kata yang terbentuk
– Tujuan permainan adalah untuk mencapai nilai sekecil-kecilnya

Salah satu penyelesaian dari soal “alam” ke “kalem” adalah sebagai berikut (Arti kata diambil secara acak dari beberapa arti yang tertulis di KBBI edisi keempat, 2008):
1. _Alam: Lingkungan kehidupan
2. Kalam: Kemaluan (laki-laki) (Baru tau daku ada kosa kata “kalam” untuk “benda” yang satu itu! 0_o”” Selama ini taunya cuma ada mantan Presiden India yang namanya Abdul Kalam)
3. Kalem: Keadaan tidak tergesa-gesa; tenang; santai
Dari penyelesaian di atas, kata perantaranya adalah “kalam”. Perhatikan juga kalau masing-masing langkah mempunyai 1 edit distance terhadap kata sebelumnya.

Ide kedua adalah sebagai berikut:
– Pilih satu kata untuk menjadi kata dasar (Misalnya, kata “alam”)
– Tentukan jumlah jatah edit distance maksimum (Misalnya, 10)
– Ubahlah kata dasar (“alam”) ke kata apapun yang ada di pikiran dikau
– Kurangi jatah edit distance untuk setiap edit distance yang ada antara satu kata dengan kata selanjutnya (Misalnya: “alam” ke “kalam” akan menghabiskan 1 jatah edit distance, sementara “alam” ke “alis” akan menghabiskan 2 jatah edit distance)
– Teruskan sampai jatah edit distancenya habis (atau udah mentok, gak kepikiran lagi kata baru yang bisa dibentuk dengan jatah edit distance yang tersisa)
Dilarang menggunakan kata yang sama lebih dari satu kali (Misalnya: dari “alam” ke “alas” ke “alis” lalu kembali ke “alas”)
– Permainan dinilai dari banyaknya “mata rantai” kata yang terbentuk. 1 nilai untuk setiap “mata rantai” kata yang terbentuk (Jika jumlah jatah edit distance maksimum adalah 10, maka nilai maksimum adalah 10 => dengan membentuk 10 kata yang berbeda, masing-masing berjarak 1 edit distance terhadap kata sebelumnya)
– Tujuan permainan adalah untuk mencapai nilai seBESAR-BESARnya

Ide ketiga adalah sebagai berikut:
– Pilih satu kata untuk menjadi kata dasar (Misalnya, kata “alam”)
– Tentukan jumlah edit distance maksimum yang diperbolehkan untuk setiap langkah (Misalnya, maksimum 2 edit distance untuk setiap langkah)
– Tentukan lama permainan (Misalnya: 2 menit)
– Ubahlah kata dasar (“alam”) ke kata apapun yang ada di pikiran dikau
– Teruskan sampai kehabisan ide atau sampai waktu permainan habis
– Permainan dinilai dari banyaknya “mata rantai” kata yang terbentuk. 1 nilai untuk setiap “mata rantai” kata yang terbentuk
– Tujuan permainan adalah untuk mencapai nilai seBESAR-BESARnya

Kalo dipikir-pikir, maenan gak jelas kaya gini asyiknya dimaenin waktu jaman sekolah, waktu pelajaran kosong (atau di tengah pelajaran yang membosankan). Kalo ditegor guru, kan tinggal pake alesan sedang melatih perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Sekalian variasi permainan juga (daripada terus-terusan maen suit atau do-mi-ka-do)

Sebagai penutup postingan gak jelas ini, mari kita bermain “Permainan Edit Distance” aturan pertama dengan kata dasar “Mulai” dan kata tujuan “Selesai”  (Arti kata diambil secara acak dari beberapa arti yang tertulis di KBBI edisi keempat, 2008):

1. Mulai: Mengawali berbuat (bertindak, melakukan, dsb)

2. Gulai: Sayur berkuah santan dan diberi kunyit serta bumbu khusus (biasanya dicampur dengan ikan, daging kambing, daging sapi, dsb)

3. Gula: Bahan pemanis biasanya berbentuk kristal (butir-butir kecil) yang dibuat dari air tebu, aren (enau), atau nyiur

4. Gila: Sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal)

5. Gilas: Tindih dengan benda bulat

6. Kilas: Kilat

7. Kelas: Tingkat

8. Kelasa: Bonggol di tengkuk atau punggung binatang (seperti unta, lembu)

9. Selasa: Hari ke-3 dalam jangka waktu satu minggu

10. Selesa: Luas (tidak sempit, tidak sesak)

11. Selesai: Habis, tamat, berakhir

Dengan demikian, selesailah tulisan tentang permainan gak jelas ini.
—————————————————————-

Catatan: Pada waktu bebek menghadiri salah satu acara training di tempat kerja, para peserta diajak untuk memainkan permainan kata yang sejenis dengan ide permainan yang bebek jabarkan di atas.

Permainannya adalah untuk mengubah kata “POOR” menjadi “GOLD”. Hanya operasi “Change” yang diperbolehkan dengan jarak edit distance = 1.

Solusi yang dihasilkan oleh peserta training adalah sebagai berikut:
“POOR” => “MOOR” => “MOOD” => “MOLD” => “GOLD”


Piece of Mind: Being Single Is OK in Germany, But Unimaginable in Indonesia

Bagi masyarakat Indonesia, urusan nikah-gak nikah (atau urusan kawin-gak kawin) memang selalu menjadi perbincangan yang tak pernah lekang oleh masa. Baik yang ngerumpiin temen yang mau nikah, gosipin rekan kerja yang gak nikah-nikah, sampai kasak-kusukin kenalan yang memang tidak mau menikah (Duh kenapa ya? Apa dia trauma sama lawan jenis? Pengalaman buruk orang tua? Pecinta sesama jenis? Bla-bla-bla…).

Tulisan ini membahas tentang problema seseorang yang berpikir untuk memilih menjadi single di Indonesia. Dalam beberapa hal, tulisan ini juga membuat bebek mengingat sebuah buku karangan Ayu Utami yang berjudul “Si Parasit Lajang”.

Artikel asli dapat dilihat di:

http://thejakartaglobe.com/opinion/piece-of-mind-being-single-is-ok-in-germany-but-unimaginable-in-indonesia/322478
————————————————————

August 06, 2009

Katrin Figge

I attended a wedding this past Saturday and, as much as I enjoyed watching my friend and her partner celebrate their commitment, was reminded of the fact that I’m not in the same position as them. In fact, I’m not even close to tying the knot.

Next month, I will be celebrating my 30th birthday. Being half-German, half-Indonesian, the German part of me tells me not to panic, to wait patiently for my fairy-tale ending.

My Indonesian side, however, is not as calm and as understanding. I remember talking to two Indonesian colleagues during a cigarette break. I said something like “Well, maybe I won’t get married at all. In Germany, that’s actually a very common thing to do nowadays.”

I will never forget the way they both looked at me, with expressions of shock on their faces. One of them almost choked on his coffee, while the other mumbled in disbelief: “Don’t say it, take it back, take it back!”

I guess that’s just the Indonesian way of thinking. For most people here, it is unimaginable to never marry, especially if you’re a woman.

I see the same attitude in my Indonesian family: they are worried about me, scared that I might live out the rest of my days as a spinster.

Whenever I bring a male friend to a family gathering, everybody ends up asking, “Is that your boyfriend?”

When I shake my head and explain he’s just a friend, I can see the disappointment in their eyes. My sister, who is three years older than me, had it even worse. Random guys started calling and asking her out for dinner, saying, “I got your number from your aunt, how about we meet up next weekend?”

My sister got upset by the matter so my aunt didn’t do the same thing to me. But that doesn’t mean I don’t feel pressured, especially as my 30th birthday, which kind of feels like a crucial age especially where getting married is concerned, is just around the corner.

Earlier this year, I saw a Chinese fortune teller who told me I would get married in 2010 and that by July 2009 at the latest, I would already know who my future husband is going to be. It’s already August, and I still don’t have a clue.

Is that a bad thing? I don’t really know. There are some potential candidates who match the fortune teller’s description of my future husband. But there are always little details about them that seem wrong. And I am a person who seeks perfection.

Actually, all I’m looking for is someone who is loyal and honest. And maybe someone who shares my passion for football, sushi and whiskey, even though these are minor details I could live without — if I had to.

And I still believe in romance, in being swept off my feet. But it’s really hard to find a good man in Indonesia. Why? Because by the age of 30, most Indonesian men are either already married or engaged or in a serious relationship. As much as I enjoy living in Jakarta, I honestly believe it’s very hard to find the right one for me in this city.

That’s why I am running away for my 30th birthday — I will celebrate it in Singapore with my sister, who has been working there for five years now. That way, I won’t have to deal with pitying looks from my relatives and can instead spend the day with my sister, who is my shining example of an unmarried career woman who can still manage to be in a committed relationship.

I also have a very simple and basic reason — my birthday this year falls near the end of the fasting month of Ramadan and I can’t stand the thought of NOT having a drink on my birthday.

Because in the end, as much as I don’t like feeling pressured about getting married and having lots of beautiful babies, when I was younger, that was exactly how I pictured my life by this age to be like — happily married, the mother of two girls, with another one on the way and definitely not going to sleep alone every night.

Katrin Figge is a features reporter with the Jakarta Globe.


Ketika Kompas(.com) Kehilangan Arah

Bagi makhluk hidup seperti bebek yang melewatkan hari-harinya dengan mendalami peran sebagai “seonggok daging dan lemak di depan komputer” (baca: melakukan kebanyakan kegiatan di depan komputer), situs berita online bisa jadi merupakan sumber berita utama.

Untuk kebanyakan pembaca yang mencari berita dengan sudut pandang Indonesia (dan juga berbahasa Indonesia), pilihan mereka biasanya tidak jauh-jauh dari detik.com dan kompas.com, salah dua situs berita online Indonesia yang terbesar. Namun dibalik segala kebesaran namanya, kedua situs berita tersebut makin hari makin sering menunjukkan penurunan kualitas.

Kalau anda biasa menyambangi detik.com, pasti tidak asing lagi dengan judul bombastis yang gak ada nyambung-nyambungnya dengan isi, berita yang terkesan sengaja dipenggal jadi pendek-pendek sehingga pembaca dipaksa untuk membuka banyak judul untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh, artikel terjemahan yang akhirnya jadi “lost in translation” atau artikel yang penuh dengan salah ketik.

Lalu bagaimana halnya dengan kompas.com? Mungkin artikel-artikel berikut dapat menggambarkan ketidakjelasan kualitas kompas.com sekarang.

Catatan: Isi diambil dari alamat masing-masing pada tanggal 28 Juni 2009.
—————————————————

Artikel dapat diakses di alamat:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/13/2049014/ibu.lahirkan.2.ulat

Ibu Lahirkan 2 Ulat

BORONG, JUMAT – Kepala Puskesmas Borong Hilde Gardis Siba, di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dibuat geleng-geleng kepala alias tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Pasalnya dari bungkusan kain yang diletakkan di atas meja di ruang periksa itu setelah dibuka ternyata berisi dua ulat berwarna cokelat sebesar ibu jari tangan perempuan dewasa.

Kedua ulat yang sudah mati itu dibawa ke puskesmas hari Kamis (12/6), sekitar pukul 13.00 wita. Ulat itu sejenis ulat pohon atau yang berada di bawah tanah dalam bahasa setempat ulat seperti itu biasa disebut poak, sedangkan dalam bahasa Manggarai disebut kinabous.

Ulat itu dibawa oleh Johanes Ndoi (33), warga Dusun Rende, Desa Lembur, Kecamatan Kotakomba, Kabupaten Manggarai Timur. Johanes menyakini ulat itu keluar dari rahim istrinya, Sabina Nona (33). Sabina saat itu juga dibawa ke puskesmas dengan dipapah karena dalam kondisi lemas setelah menjalani proses persalinan .

Johanes membawa dua ulat itu ke puskesmas karena penasaran, dan ingin memastikan apakah memang itu ulat yang keluar dari rahim istrinya. Johanes yakin, istrinya mengandung, dan kemarin telah menjalani proses persalinan. Pasalnya, sejak bulan Agustus 2007 istrinya telah berhenti haid.

Pasangan itu telah sembilan tahun menikah, dan belum dikaruniai anak. Sejak Sabina berhenti haid lambat laun dia merasakan seperti mengandung, dan di dalam perutnya terasa pula ada janin yang bergerak-gerak, dan bertumbuh. Hingga kemarin siang itulah Sabina merasakan mulas di perut, lalu meminta bantuan dukun bayi setempat Eli Jaja. Namun, di luar dugaan yang keluar adalah ulat.

Kejadian itu sulit dijelaskan secara medis, masalahnya proses dikeluarkan ulat itu di desa, bukan di puskesmas. Si ibu pun tak melihat sendiri ulat itu keluar. “Dan kalau melihat dari kondisi fisik ibu juga tak menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Sebab kalau memang benar melahirkan, rahim dan payudara yang membesar pasti masih terlihat. Tapi ini terlihat normal-normal saja,” kata Hilde Gardis Siba, Jumat (13/6), yang dihubungi dari Ende, Flores.

Hilde juga menjelaskan, dari kelamin Sabina hanya mengeluarkan darah sedikit, seharusnya jika memang terjadi persalinan biasanya darah yang keluar banyak. Hilde berpendapat, darah yang keluar itu dari proses menstruasi.

“Kalau melihat dari riwayat suami-istri itu memang bisa terjadi, karena merindukan sekian lama kehadiran seorang anak, maka si perempuan ketika berhenti haid merasa yakin hamil, dan perut terasa membesar seperti orang mengandung. Tapi ketika di-USG tak ada janin,” ujar Hilde.

Kejadian ini sulit dipertanggungjawabkan, sebab kejadiannya bukan di puskesmas. Si dukun bayi pun tak ikut ke puskesmas, sehingga belum bisa dimintai keterangannya. “Tapi kalau dari pasangan suami-istri itu mengaku kejadian serupa pernah terjadi tahun 2006,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Borong Ajun Komisaris Polisi (AKP) Vitalis NH Sobak.
==========================================

Komentar bebek:

Ibu Lahirkan 2 Ulat

Judul bombastis dan tanpa memakai tanda kutip memberikan kesan bahwa kejadian yang disebutkan oleh judul (Ibu Lahirkan 2 ulat) benar-benar terjadi.

Kepala Puskesmas Borong Hilde Gardis Siba, di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dibuat geleng-geleng kepala alias tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Kayanya yang buat Kepala Puskesmas geleng-geleng tak percaya itu bukan apa yang dia lihat deh (baca: sepasang ulat tak bernyawa), tapi cerita asal-usul tentang ulat tersebut.

Johanes menyakini ulat itu keluar dari rahim istrinya, Sabina Nona (33). Sabina saat itu juga dibawa ke puskesmas dengan dipapah karena dalam kondisi lemas setelah menjalani proses persalinan.

Tidak disebutkan kenapa Johanes bisa “meyakini” kalau ulat itu keluar dari rahim istrinya. Apakah karena menyaksikan sendiri? Kesaksian dari orang-orang yang membantu persalinan?

Johanes membawa dua ulat itu ke puskesmas karena penasaran, dan ingin memastikan apakah memang itu ulat yang keluar dari rahim istrinya.

Lah gi mana pastiin kalau kejadian manusia melahirkan ulat aja sudah gak mungkin? Tar kalau dokternya jawab, “Iya Pak, kemarin istri Bapak memang melahirkan dua ulat, tapi saya yakin ulat yang dilahirkan bukan ulat-ulat ini.” bukannya makin bingung?

Johanes yakin istrinya mengandung, dan kemarin telah menjalani proses persalinan. Pasalnya, sejak bulan Agustus 2007 istrinya telah berhenti haid.

Lagi-lagi cuma berstatus “yakin”.

Pasangan itu telah sembilan tahun menikah, dan belum dikaruniai anak. Sejak Sabina berhenti haid lambat laun dia merasakan seperti mengandung, dan di dalam perutnya terasa pula ada janin yang bergerak-gerak, dan bertumbuh. Hingga kemarin siang itulah Sabina merasakan mulas di perut, lalu meminta bantuan dukun bayi setempat Eli Jaja.

Jadi ada orang yang membantu persalinan? Kenapa tidak melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan? Kok malah datengnya ke puskesmas?

Namun, di luar dugaan yang keluar adalah ulat.

Jelas diluar dugaan!! KALAU emang kejadian ini benar-benar terjadi.

Kejadian itu sulit dijelaskan secara medis, masalahnya proses dikeluarkan ulat itu di desa, bukan di puskesmas

???
Kalau ulatnya “dikeluarkan” di puskesmas lalu bisa dijelaskan secara medis?
(Udah tau kejadian ini gak jelas, kok masih diberitain yah?)

Si ibu pun tak melihat sendiri ulat itu keluar.

Trus siapa yang bilang kalau ulat tersebut memang dilahirkan oleh sang istri sampai bisa ditulis kalau Johanes meyakini kalau ulat itu keluar dari rahim istrinya? Lagi-lagi gak jelas.

Kejadian ini sulit dipertanggungjawabkan, sebab kejadiannya bukan di puskesmas.

?????????????????????????
Udah tau sulit dipertanggungjawabkan, kok masih ditulis juga jadi berita?
Lagi-lagi alasannya aneh: “sebab kejadiannya bukan di puskesmas”.

Si dukun bayi pun tak ikut ke puskesmas, sehingga belum bisa dimintai keterangannya.

Kalau keterangan belum lengkap dan masih spekulasi, kenapa berita ini diturunkan? Kejar deadline kah?

“Tapi kalau dari pasangan suami-istri itu mengaku kejadian serupa pernah terjadi tahun 2006,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Borong Ajun Komisaris Polisi (AKP) Vitalis NH Sobak.

Loh-loh-loh. Kok tiba-tiba yang ditanyain pendapatnya itu Kapolsek? Apa gak bingung? Kalau tanya polisi itu ya tentang masalah kriminal kek, tingkat kejahatan kek, lah ini kok ada (ISU GAK JELAS) tentang ibu melahirkan dua ulat malah ditanyain ke polisi? Tar jangan-jangan kalau ada kejahatan kriminal, wartawannya minta pendapat kepala puskesmas lagi.

Kesimpulan: Dari atas sampai bawah gak jelas nilai beritanya di mana.

Pola yang sama juga didapat pada artikel di bawah ini. Perhatikan kalau lagi-lagi berita ini hanya berdasarkan rumor yang berstatus “yakin” (Kata yakin pada artikel bebek beri huruf tebal).
===================================

Artikel dapat diakses di alamat: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/06/27/15413277/geger.mayat.bangkit.dari.kubur

Geger Mayat Bangkit dari Kubur

MAROS, KOMPAS.com — Jenazah almarhumah Andi Asriani yang diangkat dari liang kubur, Jumat (26/6) siang kemarin, kembali dimakamkan setelah keluarganya yakin dia tidak bernyawa lagi.

Almarhumah Asriani dimakamkan di pemakaman umum Kassi Kebo yang terletak di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (27/6) sekitar pukul 08.30 Wita pagi.

Jenazah yang sejak kemarin dibaringkan di rumah neneknya, Daeng Sikki, yang tidak jauh dari kompleks pemakaman ini, diantar oleh ratusan warga sekitar dan keluarga almarhumah dari Kota Makassar dan Kabupaten Sinjai.

Semalam keluarga korban yakin dengan anggapan bahwa mayat Asriani bisa hidup kembali. Kabar ini sempat menggegerkan warga sekitar. Untuk itu, pihak keluarga bersikeras menggelar shalat rukyat dan berdoa. “Di atas pukul 23.00 Wita malam, ia akan hidup,” kata Hasna (keluarga), yang meyakini perkataan orang yang dituakan di dalam keluarganya. Namun, beberapa pihak keluarga sudah membacakannya surat Yasin sejak pukul 21.00 Wita malam. Berarti sudah meninggal.

Asriani, yang mengandung enam bulan ini, mengembuskan napas terakhir akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Sebelum meninggal, Asriani sempat dirawat di RS TNI AL Jala Ammari selama lima hari, sejak Jumat (19/6). Dokter setempat mendiagnosis bahwa penyakit yang dideritanya adalah demam berdarah (DBD), ginjal, dan penyakit usus. Hingga harus dirujuk ke RS Stella Maris. Di RS ini dokter menyatakan bahwa Asriani telah meninggal dunia, Kamis (25/6) dini hari.

Sehari penguburannya, warga Makassar dan Maros sempat digegerkan oleh informasi bahwa ibu rumah tangga ini masih hidup.

==============================

Artikel dapat diakses di alamat:
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/06/27/17053055/di.mata.ti.iran.bakal.jadi.pecundang

Di Mata TI, Iran Bakal Jadi “Pecundang”

OTTAWA, KOMPAS.com — Peranti lunak yang dikembangkan oleh sebuah laboratorium Kanada untuk pengelak sensor online telah diunduh oleh lebih dari 18.000 warga Iran dalam sepuluh hari terakhir. Hal itu dikatakan pengembang Rafal Rohozinski.
   
Dahaga kebebasan online di Iran, di samping di China, Myanmar, dan lainnya, telah menimbulkan penyebaran secara cepat semua rancang teknologi untuk mengatasi hambatan jaringan berita dan sosial kemasyarakatan situs-situs internet. “Ini pernyataan bagi mereka yang haus akses informasi pada saat hal itu dilarang,” kata Rohozinski.
   
Warga Iran yang marah atas hasil pemilihan presiden negaranya yang mengembalikan presiden garis keras, Mahmoud Ahmadinejad, tampil berkuasa kembali, telah menggunakan situs-situs sosial dan media, seperti Facebook, Flickr, dan Twitter, untuk mengomunikasikan dan mengaturnya.
   
Mereka juga menempatkan video-video protes keras pascapemilu dan bentrokan-bentrokan pada situs-situs gabungan video, seperti Youtube. Namun lagi-lagi, Teheran menangkis kembali dengan memblok akses jaringan berita dan sosial situs-situs internet.
   
Psiphon mengatasi ini dengan pukulan ribuan lobang kecil pada dinding komputer, dan membuka jalan-jalan kecil dalam rangka mengakses konten yang diblok.
   
Jika seorang pengguna ingin melihat situs internet berita BBC yang diblok, misalnya, Psiphon memungkinkan mereka menyambung ke tampungan untuk melihat konten. Kalau sensor diputus untuk akses ini, suatu akses baru terbuka, dan selanjutnya.
   
Ini adalah ‘peranti lunak kemanusiaan’, kata Rohozinski, yang baru-baru ini juga membantu membongkar jaringan cyber-spionase bayangan yang sebagian besar berpangkalan di China, yang menginfiltrasi pemerintah dan komputer pribadi di seluruh dunia.
   
Jaringan, yang dikenal sebagai GhistNet itu, menginfeksi 1.295 komputer di 103 negara dan menembus sistem konten informasi sensitif di kantor-kantor politik tinggi, ekonomi, dan media. Demikian dikatakan para periset pada Lab Citizen, Toronto, Maret lalu.
   
Gagasan Psiphon tersebut menggabungkan proyek yang diluncurkan universitas-universitas Toronto, Cambridge, Harvard, dan Oxford untuk melacak sensor internet. “Kami menemukan kurva yang kian tinggi di negara-negara yang ingin mengontrol konten internet,” kata Rohozinski.
   
“Negara-negara otoriter mencatat peningkatan menjadikan internet sebagai alat komunikasi dan satu mode dalam mengatur oposisi, dan karena itu mereka berusaha untuk mengontrolnya,” katanya.
   
“Kecenderungan tersebut merisaukan dan kami mulai mencari jalan untuk menangkis upaya-upaya mereka itu,” katanya.
   
Kontrol Iran tidak setembus China, menurutnya. Namun, Teheran dengan jelas terus meningkatkan sensor online-nya.
   
Sebelumnya, para pemimpin dunia menyatakan kecemasan mereka mengenai kebrutalan Iran dalam menumpas para pembangkang. Kanada, di antara negara yang paling vokal, dengan tegas menolak seruan Iran untuk ’keluar’ dari campur-tangan politik dalam negerinya.
   
Pekan lalu, perwakilan Kanada dilaporkan dicaci-maki oleh Teheran, karena penguasa Iran meyakini dukungan Ottawa terhadap upaya-upaya Rohozinski ’untuk menyebarkan pemberontakan di Iran’ dengan melalui perantinya.
   
Namun, Rohozinski menolak menujukkan peranti lunaknya ke hubungan pemerintah karena klien pertamanya termasuk BBC dan Badan Penyiaran Gubernur AS yang bertanggung jawab atas Voice of America.
   
Kamis lalu, para senator AS berikrar akan membantu oposisi Iran untuk mengalahkan larangan-larangan jaringan berita dan sosial situs-situs internet, di samping mendukung keuangan siaran berita radio yang didukung AS di Iran.
====================================

Ada yang ngerti artikel di atas? 

Penuturan” yang tak jelas dengan tanda koma yang muncul secara acak. Kesannya kaya hasil terjemahan otomatis (Google Translate?) dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.

Konyolnya lagi, berita dengan kualitas bahasa seperti ini kok bisa muncul di kompas.com?

*********Komen dari yuku*********

Benar! Mengenai ini bisa ada referensinya malahan:

Jaringan, yang dikenal sebagai GhistNet itu, menginfeksi 1.295 komputer di 103 negara dan menembus sistem konten informasi sensitif di kantor-kantor politik tinggi, ekonomi, dan media.

Dari http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5jL9ZjvvThSwuDeYE0unEbzkAvrzg

The network, known as GhostNet, infected 1,295 computers in 103 countries and penetrated systems containing sensitive information in top political, economic and media offices

——–

Salah pula, dari GhostNet berubah jadi GhistNet.

Thanks tuk yukhu…!! XD XD XD
Setelah bebek bergugel-gugel ria, akhirnya berhasil mendapatkan artikel dalam Bahasa Inggris yang struktur artikelnya sangat mirip dengan struktur artikel yang disajikan kompas.com. Berikut ini bebek kopas perparagraf untuk “disandingkan langsung” dengan artikel kompas.com.

———————————————-

Artikel dapat diakses di alamat: http://technology.inquirer.net/infotech/infotech/view/20090628-212781/Software-helps-Iranian-dissidents-connect

Software helps Iranian dissidents connect

By Michel Comte
Agence France-Presse
First Posted 02:45:00 06/28/2009

OTTAWA–Software developed by a Canadian lab to circumvent online censorship has been downloaded by more than 18,000 Iranians in the last 10 days, says its developer Rafal Rohozinski.
———-
OTTAWA, KOMPAS.com — Peranti lunak yang dikembangkan oleh sebuah laboratorium Kanada untuk pengelak sensor online telah diunduh oleh lebih dari 18.000 warga Iran dalam sepuluh hari terakhir. Hal itu dikatakan pengembang Rafal Rohozinski.

A thirst for online freedom in Iran, as well as in China, Myanmar and other authoritarian hotspots, has led to a sudden proliferation of all technologies designed to overcome curbs on news and social networking Internet sites.

“This speaks to the hunger for access to information when it’s being denied,” Rohozinski told AFP.
———-
Dahaga kebebasan online di Iran, di samping di China, Myanmar, dan lainnya, telah menimbulkan penyebaran secara cepat semua rancang teknologi untuk mengatasi hambatan jaringan berita dan sosial kemasyarakatan situs-situs internet. “Ini pernyataan bagi mereka yang haus akses informasi pada saat hal itu dilarang,” kata Rohozinski

Iranians angered by the results of the country’s presidential election that returned hardline incumbent President Mahmoud Ahmadinejad to power have been using social and media sites such as Facebook, Flickr and Twitter to communicate and organize.
———-
Warga Iran yang marah atas hasil pemilihan presiden negaranya yang mengembalikan presiden garis keras, Mahmoud Ahmadinejad, tampil berkuasa kembali, telah menggunakan situs-situs sosial dan media, seperti Facebook, Flickr, dan Twitter, untuk mengomunikasikan dan mengaturnya.

They have also been posting videos of violent post-election protests and clashes to video-sharing sites such as YouTube.

But more and more, Tehran has fought back by blocking access to news and social networking Internet sites.
———-
Mereka juga menempatkan video-video protes keras pascapemilu dan bentrokan-bentrokan pada situs-situs gabungan video, seperti Youtube. Namun lagi-lagi, Teheran menangkis kembali dengan memblok akses jaringan berita dan sosial situs-situs internet.

Psiphon overcomes this by punching thousands of tiny holes in computer firewalls and opening new pathways in order to access blocked content.
———-
Psiphon mengatasi ini dengan pukulan ribuan lobang kecil pada dinding komputer, dan membuka jalan-jalan kecil dalam rangka mengakses konten yang diblok.

If a user wishes to view a blocked BBC News website, for example, Psiphon enables them to link to a proxy to view the content. If censors shut down this access, a new access window opens up, and so on.
———-
Jika seorang pengguna ingin melihat situs internet berita BBC yang diblok, misalnya, Psiphon memungkinkan mereka menyambung ke tampungan untuk melihat konten. Kalau sensor diputus untuk akses ini, suatu akses baru terbuka, dan selanjutnya.

It is “human rights software,” said Rohozinski, who also recently helped uncover a shadowy cyber-espionage network based mostly in China that had infiltrated government and private computers around the world.
———-
Ini adalah ‘peranti lunak kemanusiaan’, kata Rohozinski, yang baru-baru ini juga membantu membongkar jaringan cyber-spionase bayangan yang sebagian besar berpangkalan di China, yang menginfiltrasi pemerintah dan komputer pribadi di seluruh dunia.

The network, known as GhostNet, infected 1,295 computers in 103 countries and penetrated systems containing sensitive information in top political, economic and media offices, researchers at Toronto’s Citizen Lab said in March.
———-
Jaringan, yang dikenal sebagai GhistNet itu, menginfeksi 1.295 komputer di 103 negara dan menembus sistem konten informasi sensitif di kantor-kantor politik tinggi, ekonomi, dan media. Demikian dikatakan para periset pada Lab Citizen, Toronto, Maret lalu.

The idea for Psiphon emerged out of a project launched by Toronto, Cambridge, Harvard and Oxford universities to track Internet censorship.

“We found an exponentially rising curve of countries seeking to control content on the Internet,” Rohozinski explained.
———-
Gagasan Psiphon tersebut menggabungkan proyek yang diluncurkan universitas-universitas Toronto, Cambridge, Harvard, dan Oxford untuk melacak sensor internet. “Kami menemukan kurva yang kian tinggi di negara-negara yang ingin mengontrol konten internet,” kata Rohozinski.

“Authoritarian states are increasingly taking note of the Internet as a communication medium and a mode of organizing opposition, and therefore they’re going out of their way to try to control it,” he said.
———-
“Negara-negara otoriter mencatat peningkatan menjadikan internet sebagai alat komunikasi dan satu mode dalam mengatur oposisi, dan karena itu mereka berusaha untuk mengontrolnya,” katanya.

“The trend was worrisome and so we started on a way to counter these efforts.”
———-
“Kecenderungan tersebut merisaukan dan kami mulai mencari jalan untuk menangkis upaya-upaya mereka itu,” katanya.

Iran’s controls are not as pervasive as China’s, he noted, but Tehran is clearly stepping up its online censorship.
———-
Kontrol Iran tidak setembus China, menurutnya. Namun, Teheran dengan jelas terus meningkatkan sensor online-nya.

Of late, world leaders have expressed growing concern over Iran’s brutal crackdown on dissidents. Canada has been among the most vocal, outright rejecting Iran’s call to “stay out” of its internal politics.
———-
Sebelumnya, para pemimpin dunia menyatakan kecemasan mereka mengenai kebrutalan Iran dalam menumpas para pembangkang. Kanada, di antara negara yang paling vokal, dengan tegas menolak seruan Iran untuk ’keluar’ dari campur-tangan politik dalam negerinya.

Last week, Canada’s charge d’affaires was reportedly berated by Tehran over what Iranian authorities believed was Ottawa’s support for Rohozinski’s “efforts to spread insurrection in Iran” with his software.
———-
Pekan lalu, perwakilan Kanada dilaporkan dicaci-maki oleh Teheran, karena penguasa Iran meyakini dukungan Ottawa terhadap upaya-upaya Rohozinski ’untuk menyebarkan pemberontakan di Iran’ dengan melalui perantinya.

Rohozinski denied any direct government ties, but his first clients include the BBC and the US Broadcasting Board of Governors responsible for Voice of America.
———-
Namun, Rohozinski menolak menujukkan peranti lunaknya ke hubungan pemerintah karena klien pertamanya termasuk BBC dan Badan Penyiaran Gubernur AS yang bertanggung jawab atas Voice of America.

On Thursday, US Senators vowed to help Iran’s opposition defeat restrictions on news and the social networking Internet sites, as well as boost funding for US-backed radio news broadcasts into Iran.
———-
Kamis lalu, para senator AS berikrar akan membantu oposisi Iran untuk mengalahkan larangan-larangan jaringan berita dan sosial situs-situs internet, di samping mendukung keuangan siaran berita radio yang didukung AS di Iran.

“We want the Iranian people to be able to stay one step ahead of the Iranian regime, getting access to information and safely exercising freedom of speech and freedom of assembly online,” said Independent Senator Joe Lieberman.
———-
Tidak ada terjemahan untuk paragraf ini.


Doraemon Ending (Komik – Indonesia)

Ikuti Pemilu Presiden / Wakil Presiden 2009 Versi Doraemon di sini. Jangan lupa gunakan “hak pilih” anda sebagai penggemar Doraemon!!

Bagi para pecinta Doraemon yang ingin melihat-lihat postingan Doraemon lainnya, silahkan klik di sini.

Tertarik melihat Doraemon cosplay seperti gambar di bawah?
Sila klik di sini (ada 50++ gambar “Bukan Doraemon Biasa”!!)

doraemon - super heroes
doraemon – super heroes

If you can not read Indonesian Language, feel free to read the English / Japanese version at http://www.kejut.com/doraemon1 or if you want to read the Doraemon Ending in paragraph (similar version), you can click here.

Setelah merayu-rayu yuku (pemilik www.kejut.com) akhirnya keluar juga izin untuk menyabot komik “Tamatnya Doraemon”. (Terharu mode on T____T)

Sebelum diterjemahkan dan diposting di http://www.kejut.com/doraemon1 , komik ini hanya menjadi konsumsi penggemar Doraemon yang bisa berbahasa Jepang. Berkat jasa yuku (dengan bantuan sepasukan teman-temannya), akhirnya komik pendek ini dapat dinikmati dalam Bahasa Inggris.

Komik pendek ini kemudian diterjemahkan dari Bahasa Inggris / Jepang ke Bahasa Indonesia oleh void_inside (http://kaskus.us/showthread.php?t=419771). Selain terjemahan bahasa, rupanya void_inside juga melakukan “pencerminan gambar” sehingga komik tersebut dapat dibaca secara “normal” (Dari kiri ke kanan, bukan kanan ke kiri seperti halnya komik-komik asli Jepang pada umumnya).

Untuk itu bebek, mewakili seluruh penggemar Doraemon yang mengunjungi bebekrewel.com, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yuku (pemilik www.kejut.com) atas inisiatif dan jasanya dalam menerjemahkan ke dalam Bahasa Inggris sehingga cerita ini bukan hanya menjadi monopoli mereka yang mengerti Bahasa Jepang. Dan tak lupa juga bebek berterima kasih kepada void_inside tentunya.

Catatan: Sepertinya ada sedikit perbedaan terjemahan antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Walau begitu perbedaan yang ada tidaklah mengubah inti jalan cerita sama sekali.
————————————————————————————-

doraemon-tamat-ending-indonesia-1.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-2.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-3.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-4.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-5.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-6.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-7.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-8.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-9.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-10.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-11.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-12.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-13.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-14.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-15.PNG

doraemon-tamat-ending-indonesia-16.PNG

Untuk Ending Doraemon dalam bentuk cerita, silahkan klik di sini.

Jika dikau berniat mendapatkan kabar update mengenai topik Doraemon, sila tinggalkan komen dan email jelas. Bebek akan mengirimkan email jika ada update di topik Doraemon.

Sila dan tulung menyebarkan artikel ini melalui email/plurk/twitter/facebook atau apapun dengan menggunakan fasilitas share/save di bawah ini.