Owkay… Super sibuk gak karuan dan udah lama gak update bebekrewel.com. Tapi dapet gambar Doraemon yang satu ini dari orang, gak tahan rasanya buat gak dipost…
Keterangan Gambar: Rokok juga bisa mengakibatkan penuaan dini, kegantengan menurun, kulit keriput dan kusam.
Bebek sibugh berat. Entah kapan bisa update bebekrewel 🙁
Sedang dalam proses meng-update ini ono (Theme, plugin, dll) untuk melayani dikau (baca:Â pembaca bebekrewel) lebih baik ^__^
Woopsss… Ternyata pollingnya sempet “ngadat”.
Kodenya udah bebek benerin. Sila yang belum ikutan bisa ikutan milih di bawah…
If you looking for DORAEMON related stuff, you can click here.
Hasil polling akan “dibekukan” tanggal 31 Desember 2009.
(Maksudne, hasil “akhir” akan ditampilkan bagaimana hasil akhir polling Presiden/Wakil Presiden 2009 versi Doraemon. Pollingnya sendiri akan terus berjalan tanpa batas waktu).
Bagi yang belum vote, ayo gunakan “hak pilih” nya sebelum tanggal 31 Desember 2009!! 😉
Â
Perhatian: Postingan ini ditulis sekedar untuk hiburan semata
Jarang-jarang bebek membuka inbox email cadangan. Sekilas mata bebek menyapu deretan judul subject email di halaman terakhir. Di antara email-email spam promosi obat kuat dan pemberitahuan “hadiah” lotere, ada satu forward-tan dengan judul yang membuat mata bebek terbelalak: “FW: Ternyata Pilpres Indonesia 2009 sudah diramal pengarang Doraemon—. Buru-buru bebek membuka email tersebut dengan jantung berdegup keras dan alunan musik film JAWS (Ituloh, musik nyeremin waktu ikan hiunya mo nongol – CI LUK BA…! – di depan layar) berkumandang di kepala bebek untuk membuat suasana terasa lebih tegang (Da Dum Da Dum Da Dum Da Dum…).
Ternyata isinya sangat menggembirakan!! (Baca: Sangat amat berperikebebekkan sekali!! (WOOHOOOO!!! XD XD)) Terdapat 4 gambar peserta pemilu presiden/wakil presiden 2009 (Megawati, SBY, JK dan Prabowo) beserta dengan pasangan gambar “kembaran”nya yang diambil dari karakter cerita Doraemon.
Makhluk hidup yang pertama kali menyadari kemiripan ini pasti sangatlah jeli (dan juga pecinta berat cerita Doraemon yang berasal dari Indonesia). Sayang pada email yang bebek dapat, tidak tertulis siapa nama makhluk tersebut. Walau begitu, ijinkanlah bebek mengucapkan terima kasih banyak atas karya parodinya yang sangat menghibur!!
Bebek lalu menggugel untuk memeriksa apakah memang hanya ada 4 tokoh yang diparodikan atau bebek mendapatkan set yang tidak lengkap (Kurang dua: Boediono dan Wiranto). Di website lain, bebek melihat ada yang menampilkan Boediono sebagai Nobita, tapi minus Prabowo sebagai Giant.
Dengan alesan iseng dan juga tidak mau dituduh sebagai “tidak adil” kepada pihak-pihak tertentu, maka bebek mencari gambar karakter tokoh cerita Doraemon yang bisa disandingkan dengan gambar Boediono dan Wiranto. Perburuan gambarpun dimulai…
Terinspirasi dari Pasangan Mega-Pro yang ditampilkan sebagai pasangan kakak-adik Keluarga Goda (Nama keluarga Giant), maka bebek berusaha mencari gambar yang pas sehingga ketiga pasangan capres/cawapres tersebut berasal dari tiga keluarga yang berbeda.
Setelah menonton ulang Doraemon the Movie (Yang tentang dunia sihir), akhirnya bebek mendapatkan satu pose Nobita yang pas untuk disandingkan dengan salah satu gambar Boediono. Resmilah SBY-Boediono sebagai pasangan ayah-anak Keluarga Nobi!
Tantangan paling berat adalah mencari gambar yang pas untuk Wiranto berhubung sangat sedikit sekali yang kita ketahui dari keluarga Honekawa (Keluarga Suneo). Sejauh ini wikipedia juga tidak mencantumkan nama asli dari Papa Suneo. Setelah gugel kesana kemari, akhirnya dipilihlah Sunetsugu (Adik kandung Suneo yang tinggal bersama pamannya di New York) untuk mewakili Wiranto. Emang gak mirip-mirip amat seh (Cuma model potongan rambutnya aja yang dipaksa mirip!!)
Ternyata kalo mau dicocok-cocokkan, “cocok” juga loh karakter cerita Doraemonnya dengan berita gonjang-ganjing seputar pemilu 2009!
Berikut gambar peserta Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2009:
Keluarga Goda
Megawati - Jaiko (Adik Giant)
Prabowo - Giant
Layaknya Jaiko yang pendiam dan jarang muncul dalam cerita Doraemon, Megawati selama ini memang cenderung kurang cerewet. Ia perasa dan mudah tersinggung, terbukti dari sikap perang dinginnya (Baca: Cuek-cuekan) dengan SBY (Mirip Jaiko yang sangat sensitif jika ada orang yang mengkomentari karya komiknya).
Sementara Prabowo, bak Giant yang selalu melindungi Jaiko, terkesan lebih dominan dalam hubungan capes/cawapres dan juga lebih vokal dalam menyerukan aspirasinya. Karakter Giant sebagai anak nakal, tukang bully, juga bisa menjadi perlambang citra Prabowo yang selama ini terbelit dengan masalah HAM.
Keluarga Nobi
SBY - Nobisuke (Papa Nobita)
Boediono - Nobita
Ayah yang baik, pegawai biasa tanpa prestasi yang menonjol, tekad yang agak lemah (Usahanya untuk berhenti merokok selalu gagal). Itulah sifat-sifat Nobisuke. Karakter yang pas untuk SBY yang selalu terkesan lamban dalam mengambil tindakan dan terkesan lembek dalam menghadapi lawan politiknya. Walau masa pemerintahannya sepanjang tahun 2004 sampai pada tahun 2009 secara keseluruhan dianggap cukup baik (Baca: Gak ancur-ancur amat), SBY tidak berhasil menorehkan prestasi yang menonjol.
Pemilihan Boediono sebagai pendamping SBY pada awalnya menuai banyak kritikan. Citra “kapitalis” Boediono dianggap dapat menjadi titik lemah dari duet SBY-Boediono. Sebagai wajah baru non-partai di bursa pemilihan presiden/wakil presiden, Boediono dikritik (setengah difitnah) oleh lawan-lawannya sebagai antek-antek asing dan penganut neo-liberalisme (Suatu istilah yang sampai sekarang gak jelas artinya apaan). Bak Nobita yang selalu dibully oleh Giant dan Suneo, kritikan dan tuduhan (termasuk urusan agama istrinya) berdatangan secara bertubi-tubi baik dari pendukung “Keluarga Goda” (Yang mengangkat tema ekonomi yang Pro-Rakyat) ataupun dari pendukung “Keluarga Honekawa” (Yang mempunyai citra sebagai duet capres/cawapres yang paling Islami).
Keluarga Honekawa
JK - Papa Suneo
Wiranto - Sunetsugu
Rasanya tiada karakter lain yang lebih cocok untuk mewakili JK selain daripada figur Papa Suneo. Selain tampangnya yang memang mirip (“Jambul”nya juga pas bow!!! XD XD), citra JK sebagai seorang saudagar (Baca: Pengusaha kaya) juga terwakilkan oleh Papa Suneo yang juga adalah pengusaha sukses dari kalangan berada.
Sementara itu, bingung mo komentarin apa buat Wiranto – Sunetsugu. (Ya… Cuma mirip di sisiran rambutnya ^^;;; ) Soalnya Sunetsugu itu jarang banget nongolnya! Mungkin cuma bisa dibilang, Wiranto juga jarang nongolin muka? (Seringan JK yang maju).
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Bebekrewel.com!!
Dikau sudah membaca “profile” Capres/Cawapres 2009. Bagaimana jika dikau menyisihkan sedikit waktu untuk ikut dalam “Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Bebekrewel.com Tahun 2009”?
Terserah dikau untuk memilih karena alasan “mendukung” tokoh sebenarnya (Mega-Pro, SBY-Boed, JK-Win) ataupun karena suka karakter cerita Doraemonnya (Jaiko-Giant, Nobisuke-Nobita, Papa Suneo-Sunetsugu) ataupun karena lagi gak ada kerjaan.
Berhubung pemilu kemaren presentase pemilih golputnya tinggi, rasanya kurang sreg juga kalo gak masukin pilihan golput. Bagi yang mau pilih golput, sila pilih “Doraemon”.
Sila salurkan aspirasi anda pada polling yang terletak pada bagian paling akhir postingan ini.
Kertas Pemilu 2009 Doraemon
Sila dan tulung menyebarkan artikel ini melalui email/plurk/twitter/facebook atau apapun dengan menggunakan fasilitas share/save di bawah ini.
Semua link yang tercantum sudah ditest tanggal 23 November 2009.
——————————————————————
Sudah beberapa hari ini kita dibuat terperangah dengan reaksi MUI atas film layar lebar yang berjudul “2012”. Walau menurut jejak rekam MUI sudah tidak asing dengan anjuran (“fatwa”) yang “ajaib” (diantara fatwa terhadap golput sewaktu pemilu tahun 2009 dan baru-baru ini, wakil ketua MUI Jatim mengemukakan bahwa jalan sehat berhadiah adalah haram hukumnya), reaksi beberapa pejabat MUI daerah terhadap “2012” tetaplah dirasa berlebihan.
Mengharamkan film berdasarkan argumen bahwa tidak ada yang tahu kapan itu kiamat maka film tentang “kiamat” (Sebenarnya, film “2012” sendiri bukanlah film tentang kiamat, tapi tentang bencana besar) adalah haram? Lah kenapa baru ribut sekarang? Ke mana orang-orang tersebut waktu ada film-film lainnya yang bertemakan serupa? (Sebutlah misalnya film “The Day After Tomorrow”)
Ada lagi yang menghimbau agar jangan percaya kalau kiamat akan datang tahun 2012. Tolonglah, ini fiksi gitu loh. Apa selama ini orang-orang yang mengharamkan film tersebut mengira kalau film-film yang diputar di bioskop itu semuanya film dokumenter? Kenapa pula film ini harus “dinilai” dengan kacamata agama (Dalam hal ini agama Islam) ketika film ini bukan mengangkat kisah kiamat versi agama? (Kalau dikatakan bahwa film tersebut diadopsi dari kitab suci ya tentu beda lagi ceritanya)
Kalaupun ada yang merasa “resah” karena jadi percaya akan “kiamat” datang tahun 2012, bukankah justru ini menjadi kesempatan emas untuk menjelaskan kiamat dari sudut pandang agama dan mengajak orang untuk berbuat baik? (Kalo nonton film yang fiksi aja udah jiper, ya berarti cepet-cepetlah tobat. Karena (katanya) kiamat menurut agama bisa jauh lebih ancur-ancuran sampai gak kebayang oleh manusia). Di sisi lain, reaksi berlebihan dengan alasan aneh (takut orang-orang jadi percaya dan resah) justru memberikan efek resah kepada masyarakat.
Melihat perkembangan masalah film “2012” ini, rasanya ada yang sedikit aneh. Mengapa hanya MUI yang terlihat terganggu dengan film ini? Padahal Kaabah sebagai simbol agama Islam tidak ditampilkan dalam adegan kehancuran di film tersebut (Catatan: Sutradara film “2012”, Roland Emmerich, mengatakan dalam interview seperti yang dilansir oleh “Yahoo! Movies” bahwa ia sempat berkeinginan menampilkan adegan hancurnya Kaabah. Namun ide tersebut diurungkan setelah mendapat masukan dari salah satu co-writernya tentang resiko fatwa mati kalau adegan tersebut dimasukkan ke dalam film), sementara beberapa bangunan lainnya yang identik dengan agama-agama tertentu tidak luput dari adegan kehancuran.
Â
Setelah berbingung-bingung ria beberapa saat, memantau komentar-komentar pembaca di beberapa situs berita (bebek memantau di kompas.com, detik.com dan okezone.com) dan mencari beberapa info di internet, bebek menyimpulkan dua hal:
1. Fenomena ribut-ribut film “2012” ini tidak lepas daripada kurang profesionalnya penyajian berita oleh media massa (khususnya media online) baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Media massa terkesan memanfaatkan isu yang dipandang sensitif (baca: isu agama) untuk menaikkan jumlah pembaca (Khusus bagi media online, jumlah “visit” dan “pageview” yang tinggi dapat memberikan posisi tawar lebih tinggi bagi media online untuk menjual slot iklan). Dalam hal ini, isu agama yang bersinggungan dengan agama Islam merupakan “sasaran yang paling empuk” untuk menarik perhatian pembaca dibandingkan dengan isu-isu yang menyinggung agama lainnya. Faktor lain yang membuat isu ini menjadi santer adalah kecenderungan media massa Indonesia untuk mengejar aspek sensasional dengan cara membentur-benturkan pendapat para figur publik. (Point ini dibahas di postingan ini “Asal Mula: Akibat Komporan Media Massa?“)
2. KESALAHPAHAMAN beberapa ulama terhadap film “2012” KARENA MENONTON FILM YANG “SALAH”. Bukannya menonton film “2012” yang dirilis tahun 2009 (Mengacu pada film yang diputar di bioskop bulan November 2009 ini), hampir bisa dipastikan beberapa ulama menonton film berjudul “2012: Doomsday” keluaran tahun 2008 yang sebenarnya adalah film berbudget rendah “kelas B” yang kualitasnya hancur-hancuran (dilihat dari rating dan komentar-komentar di IMDB). (Point ini dibahas di “Salah Nonton?” – Ketika Ulama Menonton Film 2012 (yang “Salah”) (II))
Asal Mula: Akibat Komporan Media Massa?
Berita paling awal yang bebek baca tentang komentar salah seorang pejabat MUI terhadap film ini adalah di detik.com. Artikel yang muncul dalam bagian “DetikSurabaya” itu berjudul “MUI Larang Masyarakat Nonton 2012“. Berikut ini adalah sedikit kutipan dari artikel yang dimaksud:
Namun bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang film yang dibintangi John Cusack adalah tontonan yang menyesatkan. Film itu tak pantas ditayangkan.
“Film itu tidak pantas untuk ditayangkan, karena dapat mempengaruhi pemikiran orang,” kata Ketua MUI Kabupaten Malang KH Mahmud Zubaidi kepada wartawan saat ditemui di rumahnya Jalan Raya Pakisaji, Senin (16/11/2009).
Zubaidi mengaku, dia hingga saat ini masih belum menonton film tersebut. Dirinya baru mendengar kisah film itu dari orang lain. Namun, sebagai orang Islam memang seharusnya mempercayai adanya hari kiamat. Namun, untuk kepastian terjadinya merupakan kuasa dari yang maha kuasa.
Dilihat dari tempat wawancaranya (di rumah Ketua MUI Kabupaten Malang), sepertinya wawancara tersebut bersifat informal (dalam arti bukan merupakan acara resmi MUI). Apakah pendapat yang dikeluarkan oleh seorang tokoh MUI secara spontan bisa dianggap mewakili MUI sebagai lembaga? Seharusnya tidak. Namun judul berita “MUI Larang Masyarakat Nonton 2012” memberikan kesan bahwa MUI sebagai lembaga sudah mengeluarkan fatwa resmi tentang film “2012”.
Isi berita yang diturunkan bahkan sama sekali tidak memberitakan bahwa Mahmud Zubaidi melarang masyarakat menonton “2012”. Di sana hanya ditulis, “Mahmud mengimbau kepada kaum muslim untuk tidak mempercayai gambaran hari kiamat…”. Mengimbau dan melarang adalah dua hal yang berbeda. Kealpaan untuk mencantumkan nama daerah juga memberikan kesan tersirat seakan yang mengeluarkan “larangan” tersebut adalah MUI pusat.
Okezone.com juga menggunakan pola yang serupa (mengangkat pendapat lisan seorang pejabat MUI dan menganggap pendapat tersebut mewakili suara MUI) di artikel “MUI Desak LSF Tarik 2012 dari Peredaran” (Huruf tebal pada artikel dibuat oleh bebek)
JAKARTA –Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menarik film 2012 dari peredaran. Hal itu dilakukan karena adanya kontroversi.
Hal tersebut diungkapkan salah satu Ketua MUI KH Amidan saat ditemui wartawan di sela premiere film Emak Ingin Naik Haji di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2009).
Menurut Amidan, hal itu perlu dilakukan karena LSF tidak jeli dalam mengedit film tersebut, sehingga bisa menimbulkan persoalan SARA di masyarakat.
“Kontroversi ini menimbulkan keresahan terhadap masyarakat karena LSF tidak jeli mengenai masalah itu,” katanya.
Amidan yang sudah menonton film 2012 menyebutkan di dalam salah satu bagian film ada gambar masjid roboh, sedangkan gereja tidak.
“Mestinya ini dipotong LSF. Kalau ada gereja saja tidak masalah. Ini kan ada masjid. Padahal ada perbedaaan budaya kita,” paparnya.(uky) (ang)
========================================
Apakah pendapat salah satu ketua MUI yang ditemui wartawan di sela premiere film lain dapat menjadi pendapat MUI sebagai lembaga? Atau lagi-lagi ini hanya kerancuan pemberitaan wartawan yang tidak profesional? (Tentang “gambar masjid roboh, sedangkan gereja tidak” bebek bahas lebih lanjut di bagian kedua)
Pemberitaan yang menggambarkan opini pribadi sebagai keputusan lembaga dapat mengecoh orang. Ketua MUI Provinsi Kalimantan Selatan Prof H Asywadie Syukur misalnya, dalam pernyataannya seperti yang diberitakan di kompas.com (“Izin Edar Film “2012” Perlu Ditinjau Ulang“) menyatakan persetujuannya dengan “pendapat MUI Malang”:
“Saya sependapat dengan MUI Malang, Jawa Timur, yang menyatakan film 2012 bisa menyesatkan umat atau kaum Muslim khususnya sehingga pemerintah perlu meninjau ulang izin edar film tersebut,” katanya di Banjarmasin, Selasa (17/11).
Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu berharap, pemerintah menaruh perhatian lebih serius pada segala persoalan yang bisa menyesatkan atau menimbulkan kerisauan umat.
“Begitu pula kaum Muslim, hendaknya tidak mudah terbawa arus yang bisa berdampak negatif terhadap akidah atau nilai keimanan karena berbahaya bagi kehidupan, baik di dunia, maupun akhirat kelak,” katanya.
“Memang belakangan muncul film yang aneh-aneh, yang bisa menyesatkan umat serta mencederai Islam,” katanya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat belum berencana mengeluarkan fatwa haram bagi film 2012. MUI menilai, film karya sutradara Ronald Emmerich itu hanya sebagai tontonan bagi masyarakat.
“Belum ada rencana untuk mengeluarkan fatwa haram. Film itu hanya tontonan, bukan tuntunan,” ujar Ma’ruf Amin, Ketua Koordinasi Fatwa MUI, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11).
Dia mengatakan, film 2012 berbeda dengan film-film porno sehingga MUI tidak merasa perlu untuk mengeluarkan fatwa haram. Film 2012 adalah karya dan imajinasi sang sutradara. “Kalau film porno, pasti kami segera bertindak dan mengeluarkan fatwa haram,” kata Ma’ruf Amin.
Dia mengatakan, film tersebut akan menggiring opini masyarakat bahwa kiamat akan terjadi pada 2012. Menurutnya, umat Islam tidak akan tersesat jika memahami ajaran Islam mengenai hari kiamat.
Selain itu, kata Ma’ruf, masyarakat telah semakin pandai dan tidak mudah terpengaruh dengan film semata. Masyarakat telah dapat membedakan mana yang benar dan mana yang sekadar imajinasi. Ma’ruf mengatakan, hingga saat ini MUI belum berencana untuk menonton 2012. MUI masih menimbang perlu tidaknya menonton film keluaran Hollywood tersebut.
“Nanti kalau kami nonton, ada yang bilang MUI kerjanya nonton saja,” ucapnya.
JAKARTA, KOMPAS.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan meminta keterangan kepada MUI Malang dan Banjarmasin, terkait pengeluaran fatwa haram film 2012. “Dalam waktu dekat akan dimintai keterangan, kenapa mengeluarkan fatwa haram,” ujar Ma’ruf Amin, Ketua Koordinasi Fatwa MUI, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11).
Ia mengatakan, pada saat mengeluarkan fatwa haram MUI Malang dan Banjarmasin belum melakukan koordinasi dengan MUI Pusat. Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui secara pasti alasan MUI Malang dan Banjarmasin mengeluarkan fatwa haram tersebut.
“Tiap-tiap MUI di kabupaten memang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan fatwa haram. Tapi sebaiknya dilakukan koordinasi,” kata dia.
Seperti diketahui, MUI Malang dan MUI Banjarmasin mengharamkan film 2012. Alasannya, isi cerita dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat karena percaya kiamat akan datang pada 2012.
MUI Kabupaten Malang juga mengimbau umat Islam untuk tidak menonton apalagi mempercayai isinya. Hal tersebut berbeda dengan MUI Pusat yang tidak ada rencana mengeluarkan fatwa haram bagi film 2012. MUI Pusat menilai isi film tersebut tidak menyesatkan dan hanya imajinasi sang sutradara.
Wajar Ma’ruf Amin sebagai Ketua Koordinasi Fatwa MUI bingung kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak MUI daerah. Padahal sudah ada aturan baku untuk mengeluarkan sebuah fatwa resmi. Di antaranya, perlunya pembahasan masalah oleh sidang komisi (baca: bukan keputusan perseorangan) dan juga adanya ketentuan bahwa MUI daerah berwenang mengeluarkan fatwa mengenai masalah-masalah keagamaan dalam lingkup lokal dengan terlebih dahulu mengadakan konsultasi dengan MUI/komisi fatwa MUI. (Sila baca informasi yang lebih detail di Pedoman Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia)
Kalimat pertama dalam artikel kedua lagi-lagi menyiratkan seakan memang ada fatwa haram yang dikeluarkan oleh MUI Malang dan Banjarmasin. Kembali bebek tekankan bahwa pada kenyataannya, sampai sekarang bebek tidak menemukan satupun artikel berita yang menyatakan bahwa MUI Malang dan Banjarmasin telah mengeluarkan fatwa haram secara resmi (Kalau memang ada pembaca yang menemukan artikel berita tersebut, tolong beri info ke bebek), yang ada hanyalah hasil blow up masalah akibat pemberitaan media yang kurang akurat.
Tidak hanya pihak MUI saja yang berkomentar. Para selebriti seperti Luna Maya, Rini “Idol” dan Andi Soraya juga tidak ketinggalan untuk berkomentar.
Rada ngebingungin juga, sebenarnya apa nilai berita dari komentar-komentar selebriti tersebut tentang film “2012”? Padahal kapasitas selebriti di atas terhadap film “2012” hanyalah sebagai penonton biasa. Apakah selebriti ini berkomentar secara spontan terhadap wartawan? Atau jangan-jangan wartawan media massa sendiri yang menanyai selebriti tersebut satu persatu untuk kemudian ditampilkan di situs berita dan diadu-adu pendapatnya? (Artis A mendukung fatwa “MUI” daerah sementara artis B menentang. Artis C tidak peduli sementara Artis D menyerukan agar MUI jangan gegabah)
Di sela-sela kesimpangsiuran kabar, Menkominfo Tifatul Sembiring sempat mengeluarkan pernyataan yang membuat bebek garuk-garuk kepala. Berikut ini adalah sedikit kutipan dari artikel yang dimaksud:
========================================
JAKARTA – Kontroversi film 2012 terus bergulir. Kali ini Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring menunggu keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) perihal film tersebut.
“Kami masih menunggu keputusan MUI Pusat. Kalau MUI melarangnya ya kami akan ikut untuk melarang film 2012,” aku Tifatul di Gedung Telkom, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (17/11/2009).
Saat diminta penilaian perihal film tersebut, Menkominfo mengaku belum bisa memberikan penilaian. Karena, dia jujur sampai saat ini belum menonton film tersebut.
===================================
Bukannya dibahas secara objektif sesuai dengan aturan yang berlaku, kok seorang menkominfo bisa-bisanya “menunggu petunjuk” MUI? Apa Departemen Komunikasi dan Informatika sudah pindah dibawah naungan MUI?
Sementara itu, ratusan murid SD di Bogor diberitakan turut serta menyatakan sikap dengan membakar DVD film “2012”. Masih SD udah ikut acara bakar-bakaran DVD? =___=””” Bebek sangsi kalau aksi bakar-bakar ini dilakukan spontan oleh murid-murid SD tersebut. Rasanya jauh lebih mungkin kalau murid-murid tersebut digerakkan oleh orang dewasa yang termakan oleh kontroversi yang disajikan oleh media massa.
Sebelum membaca bagian ini, dikau sangat dianjurkan untuk membaca bagian pertama bahasan tentang fenomena ribut-ribut film “2012” terlebih dahulu =>”Ketika Ulama Menonton Film 2012 (yang “Salah”) (I)“
Salah Nonton?
Kening bebek sempat berkerut ketika ada satu-dua berita yang menulis bahwa salah satu alasan keberatan terhadap film “2012” adalah karena ada adegan masjid rubuh:
Hal ini disampaikan Penasehat PCNU Kota Kediri KH.Anwar Iskandar atau akrab disapa Gus War. Meski belum melihat secara langsung film 2012, Gus War menganggap film tersebut tidak patut dipertontonkan, karena dikhawatirkan akan merusak pola fikir manusia, khususnya umat Islam.
Terlebih, dijelaskan oleh Gus War, dalam salah satu adegan film 2012 terdapat sebuah penyataan yang menyebut seluruh manusia akan meninggal saat kiamat datang, kecuali bagi mereka yang memilih menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam gereja.
“Kalau memang informasi yang saya dapat ini benar, cerita film itu kan sangat mendiskreditkan Islam. Bahkan sangat mungkin bukan hanya Islam yang tersakiti, karena disana disebutkan mereka akan mati kalau tidak masuk gereja,” jelas Gus War, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya, Selasa (17/11/2009).
===========================================
Artikel okezone.com (Perhatikan juga kalau okezone.com lagi-lagi menggunakan pola kalimat di mana seakan-akan yang keberatan adalah MUI sebagai lembaga): “MUI: Ada Tiga Kontroversi dalam Film 2012”
===========================================
Selasa, 17 November 2009 – 12:07 wib
Syukri Rahmatullah – Okezone JAKARTA – Film 2012 yang digembar-gemborkan menggambarkan mengenai kiamat, menjadi kontroversial. Dalam kacamata Majelis Ulama Indonesia (MUI), setidaknya ada tiga poin kontroversi di dalam film tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidan saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Selasa (17/11/2009).
Pertama, para ulama tidak setuju jika hari kiamat divisualisasikan. Kedua, hari kiamat dalam versi Islam itu tidak ada yang selamat. “Tidak sama seperti yang digambarkan di dalam film tersebut,” katanya.
Dia melanjutkan, dalam ajaran agama Islam tidak ada yang bisa memprediksi datangnya hari kiamat. Tidak seperti yang diramalkan akan datang tahun 2012. “Itu rahasia tuhan, hanya Dia yang tahu,” katanya.
Yang ketiga, jangan sampai ada propaganda untuk mendeskreditkan agama tertentu melalui film ini. Karena, menurut Amidan di dalam film tersebut digambarkan masjid runtuh, akan tetapi ketika manusia masuk gereja selamat.
“Seharusnya LSF memotong yang bagian masjid itu, jangan ditampilkan. Karena kalau gereja selamat, itu kan wajar karena dibuatnya di Hollywood. Jika di Indonesia kan Masjid. Misalnya bencana tsunami di Aceh, masjid selamat itu kan real ,” pungkasnya.
Karenanya, dia mengimbau kepada masyarakat bahwa bagaimana pun film 2012 hanyalah fiksi belaka dan bukan kenyataan, sebagaimana yang digembar-gemborkan. “Kiamat adalah rahasia Allah,” pungkasnya.
(uky)
=======================================
Hm… Kalau benar ada adegan masjid rubuh (dan yang masuk gereja selamat), kayanya pasti banyak yang protes deh (Baca: Yang protes bukan cuma dari kalangan ulama, tapi juga dari orang-orang yang sudah menonton). Tapi kenapa orang-orang yang sudah menonton secara umum hepi-hepi aja? (Dilihat dari komentar-komentar di bawah berita yang bebek baca, mayoritas justru bingung dengan sikap beberapa ulama yang kontra).
Lalu, mata bebek terpaku di salah satu komentar yang tercantum di berita okezone.com di atas:
denny | 17.11.2009 17:18
wah sepertinya MUI salah nonton film 2012 nih..makanya jangan nonton yang bajakan..pasti yang ditonton 2012:doomsday nih..wakakakaka…beda kali sama yang di bioskop punya…kasian deh malu..muka ny mau taro dimana abis ini??
!!! Bebek langsung mencari info tentang film “2012:doomsday” dan ternyata memang benar ada!!
Ringkasan cerita yang dipasang di imdb: “On December 21, 2012 four strangers on a journey of faith are drawn to an ancient temple in the heart of Mexico. For the Mayans it is the last recorded day. For NASA scientists it is a cataclysmic polar shift. For the rest of us, it is Doomsday.”
Dilihat dari rating imdbnya yang cuma 1.8 dari 10 dan komentar-komentar yang dipost, nih film kayanya benar-benar hancur lebur (Komen-komennya lucu-lucu):
If there’s a god, protect us from this movie
=======================
I hope the makers of this movie are happy, they made me waste 1,5 hours of my life a left me puzzled with greatest question of all time: will there ever be a movie thats worse then this? I have to say I started watching this movie with skeptic thoughts in my mind, but not even in my worst nightmares would I have seen what was before me. The dialog is a waste of breath, they could have had “Band X” play random songs for 1,5 hours on top of the movie instead of the dialog and it would have made exactly the same amount of sense. The special effects are like from the 80-s, and even then they would have been below average, the acting is below zero. This movie was actually so bad it forced me to register to IMDb so I could rant about it so at least it achieved something good. The only time I could recommend spending time with this movie is … well lets face it: never.
=======================
Its a doomsday not for the all humankind but to the ill fated ones who are doomed to watch it. A real disaster starting from misguided storyline,dumb acting,pathetic dialogues and supreme bad direction. The dialogues are real crap. one is “The world is falling apart and so i want to know you are safe”..And the special effects reminds me of some late seventies movies .I mean some of them had much better effects. Starts with doomsday countdown of your patience and unlike the world’s fate (saved of course by talking to god )u are out of any patience. Uff pathetic.. give me back my lost 90 minutes.. I am planning to invest in inventing time travel to get it back.. Never ever watch it..if u dare u will have your doomsday…
=======================
When i first started watching this movie I taught to myself “how bad can it be?! it will be at least a decent watchable movie ..” . I was wrong .
This movie is just horrible . Everything in it is badly done , including the acting . I doubt there is one thing anyone will like about this movie . I can even say it is the worst movie I have seen in my entire life ! I have never rated a movie with 1 until now.
I just want to know : was this a low budget movie ? Because if it was I would somehow understand why I was put trough this horror of watching this movie . Special effects are like in the ’50s , the acting is like of 10 year old kids , the attention to details is non existent , the background sound is probably from another movie . And this is only the stuff i can think about now .
I wouldn’t recommend this movie to anyone , not even the people i hate .. If you think of watching this movie DON’T ! Skip directly to “Cloverfield” if you want to see a new good action movie . I know i should have done the same !
JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi anda yang ingin membeli VCD film 2012 bajakan, harus berhati-hati dan teliti sebelum membeli. Pasalnya, saat ini banyak beredar VCD maupun DVD bajakan 2012 palsu. Isi cerita dalam VCD bajakan itu berbeda dengan isi cerita film 2012 yang sedang beredar serentak di sejumlah gedung bioskop.
Seperti yang dialami Didik (26), tanpa disadari dia membeli VCD 2012 bajakan yang palsu. Saat mendatangi penjual VCD bajakan, dia ditawari tiga versi 2012, yang berjudul Doomsday, Supernova, dan 2012 dokumenter.
Wow!! Keren juga nih artikel!! Kesannya kok kaya tips membeli film bajakan dengan baik dan benar? =)) Untuk mengatakan film “2012” bajakan yang palsu rasanya kurang tepat. Film “2012:Doomsday” memang benar ada, hanya namanya saja yang mirip.
Setelah bebek nonton bagian akhir “2012:Doomsday” (cuma nyari bagian kiamatnya doang, sama sekali gak niat nonton setelah baca reviewnya yang bener-bener ancur) di website streaming (Screenshot adegan kiamatnya dapat dilihat di bagian III). Ternyata memang benar ada adegan “Dome of the Rock” yang runtuh (Atau disebut juga Kubah Sakhrah dalam Bahasa Indonesianya).
Sementara itu, detik.com yang masih “belum sadar” akan adanya film “2012:Doomsday” menambahkan informasi kalau adegan kubah runtuh yang dimaksud adalah Basilika Santo Petrus, Vatikan. (Adegan Basilika Santo Petrus ancur memang ditemukan di fim “2012”). Menambahkan kerancuan seakan-akan Ketua MUI (Amidhan) tidak bisa membedakan antara kubah gereja dan kubah masjid:
Jakarta – Film garapan Roland Emmerich ‘2012’ menampilkan kehancuran beberapa bangunan tempat ibadah. Majelis Ulama Indonesia pun menilai hal itu sebagai sebuah proganda agama tertentu.Â
Â
“Film itu misi terselubung atau propaganda dari agama tertentu,” ujar Amidhan, ketua MUI saat bincang-bincang dengan detikhot lewat telepon, Rabu (18/11/2009).
Amidhan mengungkapkan ‘2012’ sebuah propaganda karena menampilkan visual bangunan yang mirip mesjid hancur. Sementara, di sisi lain bangunan gereja tidak dihancurkan oleh sang sutradara. Sekedar informasi, bangunan berkubah di film itu adalah St Peter’s Basilica yang berada di Vatikan.
“Ada gambar kubah yang hancur,” jelas Amidhan yang sudah menyaksikan langsung film tersebut.
Pernyataan Amidhan itu pun berlawanan dengan pengakuan sang sutradara Roland Emmerich. Dalam wawancaranya dengan Guardian beberapa waktu lalu, Roland mengaku tidak berani menghancurkan simbol agama Islam di film garapannya.
Awalnya sutradara asal Jerman itu memang berniat untuk menampilkan visual kehancuran simbol-simbol penting di dunia termasuk Ka’bah. Namun Roland mendapat peringatan dari penulis naskahnya kalau ia tidak bisa melakukannya dengan simbol agama Islam.
“Penulis naskah Harald Kloser bilang kalau kamu melakukannya pada simbol itu kamu bisa terkena fatwa,” ujar Roland. (hkm/hkm)
==========================
Hm… … … Kayanya hampir pasti kalau para ulama yang protes keras itu salah menonton film. Bukannya menonton film “2012” di bioskop, tapi malah menonton film “2012:Doomsday” (Jangan-jangan para ulama tersebut “korban salah beli” film bajakan juga? =p ). Kalau dilihat dari judul dan ringkasan ceritanya, film “2012:Doomsday” memang berkisah tentang kiamat (Bedakan dengan film “2012” yang menceritakan tentang bencana besar).
Oh ya, tentang sembunyi di gereja. Ternyata ketua MUI Solo (yang kayanya juga korban salah nonton film) juga menyatakan bahwa ada perihal sembunyi di gereja supaya selamat. Berikut cuplikan artikel dari vivanews.com yang berjudul “Menkominfo: Pelarangan 2012 Tergantung MUI“:
“Kami siap melarang, karena ada provokasi, yakni saat terjadi kekacauan dunia, film tersebut menganjurkannya untuk bersembunyi ke gereja-gereja,†kata Zaenal Abidin, Ketua MUI Solo pada VIVAnews, 17 November 2009. “Provokasi itu yang kita persoalkan, kalau soal animasi tidak jadi masalah,†ucapnya.
Apakah benar ada adegan sembunyi di gereja di film “2012:Doomsday”? Dari bagian akhir film yang bebek nonton, memang ada sekelompok orang yang selamat. Mereka bukan “bersembunyi” di bangunan gereja, tapi di Piramid Maya “Chichen-Itza”, Mexico!!!
Mereka sedang menunggui salah satu wanita yang mau melahirkan di dalam piramid itu. Entah apa signifikannya proses melahirkan di dalam piramid dengan cerita kisah kiamat. Berhubung bebek gak nonton dari awal, jadi daku gak tau apa alasannya. Yang pasti waktu bayinya lahir, tiba-tiba proses kiamatnya seakan berhenti dan filmnya selesai (Gak jelaslah apaan ceritanya).
Catatan: Screenshot piramid ini bebek ubah brightness dan contrastnya supaya terlihat lebih jelas.
Berikut adalah gambar lain Chichen Itza hasil google image:
Dilihat dari manapun, kayanya model piramid di atas gak keliatan kaya tipe standar bangunan gereja. ^^;
Entah apakah ada ulama yang kontra dengan film 2012 sadar bahwa ada film “2012:Doomsday” dan mungkin mereka menonton film 2012 yang “salah”.
Dan menjadi pertanyaan: Kalau ternyata benar mereka salah menonton, maukah mereka memberi klarifikasi ke media massa untuk meluruskan permasalahan kalau selama ini mereka mengomentari film yang salah?
Supaya orang-orang gak bingung terus gitu loh.
Kan jadi resah…
—————————
Untuk screenshot saat-saat kiamat di Film “2012: Doomsday” (termasuk adegan runtuhnya “Dome of the Rock”), sila ke bagian III.