Jika dulu bebek kopas (copy-paste) tentang 10 Ciri Sinetron Religius Versi Produser, kali ini bebek kopas lagi tentang “Ciri Sinetron Masa Kini” yang diambil dari milis mediacare (pengirimnya nyomot dari “milis sebelah” juga). Point no 19 dan 20 ditulis oleh seorang peserta milis bernama “Danan Jaya”.
Di bawah ini adalah versi yang sudah diedit supaya lebih memenuhi kelayakan sebagai artikel yang berdiri sendiri di bebekrewel.com (Ada beberapa point yang dihilangkan karena dianggap tidak relevan).
————————————————
1. Ada adegan menampar pacar atau istri yang dikira selingkuh. Padahal cuma ketemu teman lama. Terus menyewa orang untuk menyelidiki.
2. Ada menangisnya (Kayaknya hampir semua film deh ada). Tapi di sinetron Indonesia hal ini paling mendominasi di setiap episode (Biar masuk nominasi pemeran nangis terbaik versi FFI). Banyak sekali yang mengajarkan balas dendam (Kayak film India saja).
3. Serinya dibikin panjang-panjang takut kehabisan bahan dengan alasan ratingnya naik (Padahal ngebosenin).
4. Biasanya ceritanya rebutan warisan atau warisannya jatuh pada anak atau cucu yang sudah lama hilang atau rebutan kekuasaan atau rebutan anak. Kalo adegannya masih sekolah hampir dipastikan ceritanya tentang rebutan pacar dan biasanya yang rebutan yang cewek dan tokoh yang disenangi si cowok anaknya miskin atau pas-pasan dan baru masuk atau pindahan dari sekolah lain (Tapi anehnya bisa masuk sekolah elite). Terus ada yang sudah merasa memiliki si cowok yaitu cewek yang kaya dan punya geng (Biasanya anak kepala yayasan).
5. Orang kaya selalu menjadi tokoh yang jahat (Apa udah nggak ada orang baik yang kaya?) Kalo pinjam utang selalu pada orang yang sama sampai akhirnya rumahnya disita(Gampang banget nyita rumah).
6. Tokoh yang baik biasanya melarat, lugu dan bodoh. Gampang dibohongin. Dan paling sering tokoh baik hampir tidak pernah minta tolong pengacara dan menang. Minta tolong polisi juga selalu gagal. Tapi giliran tokoh jahat minta bantuan polisi atau pengacara hampir dipastikan menang. Dan yang paling sering yaitu pengacara dengan gampangnya disuruh mengganti isi warisan dengan diberi imbalan uang banyak (Ini yang merusak citra pengacara. Tapi memang banyak sih, he-he-he). Terus hartanya dikuasai dan seisi rumah diusir (Adegan ini sudah katro banget).
7. Tokoh yang baik biasanya lebih goblok dari tokoh yang jahat (Tokoh yang jahat idenya selalu cemerlang meskipun masih anak kecil sekalipun).
8. Bila kisahnya sedih pemeran utama yang baik selalu menderita bertubi-tubi biar dikira mengharukan. Dimulai dengan bangkrut karena ditipu (Emang seorang pengusaha yang sukses gampang percaya orang? Sama anak sendiri aja kadang nggak percaya apalagi orang lain). Terus dilanjutkan dengan jatuh sakit, mau berobat nggak punya duit (Mantan direktur kok sebegitu amat nggak punya duit. Koruptor aja yang masuk penjara aja duitnya masih banyak). Cari kerja susah biasanya jadi kuli pasar (Emangnya nggak punya teman, saudara atau mungkin dia lahirnya nggak sama orang kali yeeee…). Tidurnya di emperan toko terus paginya diusir sama penjaganya. Biasanya mengalami kecelakaan terus menerus, kalau dipasangi jebakan selalu masuk. Habis itu ditolong oleh temannya yang tidak tahu darimana datangnya.
9. Dimanapun tokohnya bersembunyi atau mengasingkan diri, selalu ditemukan tokoh jahatnya (kayaknya wilayah indonesia cuma sebesar perumahan kali ya?)
10. Kebanyakan kalo ceritanya mau selesai, selalu ada saja halangan. Entah jadi lumpuh dan nggak bisa ngomong, tertabrak mobil terus koma, habis tertabrak mobil mau sembuh kemudian jatuh dari tangga atau kebetulan disandera oleh penculik atau naik bis ketiduran terus nyampai dimana nggak tahu dan nggak punya ongkos pulang. Dilanjutkan dengan kisah cari duit buat makan dan ongkos tapi kenalan dengan pemuda baik dan dilanjutkan dengan jatuh cinta (Ceritanya semakin ngawur saja).
11. Penyakit yang sering adalah kanker otak, TBC (Biasanya kalau batuk-batuk terus di tissuenya ada darah). Dan penyakit paling baru dan yang lagi ngetrend di sinetron yaitu: Akibat jatuh atau dengar berita jadi kaget atau kecelakaan terus jadi STROKE + LUMPUH yang menyebabkan jalan cerita nggak jadi selesai (Kenyataannya, hal seperti itu sangat jarang terjadi. Paling-paling patah tulang).
12. Nggak ada yang menceritakan keluarga yang harmonis (Gara-gara kebanyakan nonton sinetron).
13. Bintangnya banyak menggunakan artis Indo (Maksudnya blasteran sama bule biar cakep padahal akting pas-pasan).
14. Yang lebih nggak masuk akal lagi pemeran yang berwajah Indo bisa menjadi tokoh gelandangan. (Emangnya pernah lihat anak Indo yang jadi gelandangan atau pengemis atau melarat? Nggak kreatif banget!!!!) Dengan alasan mau total dalam berakting (Dalam kenyataan pasti sudah diperkosa dan jadi bulan-bulanan ama preman jalanan).
15. Pemeran utama berwajah sangat cantik kadang jadi pembantu (Mending dijadikan istri boss).
16. Kalo berantem sesama laki-laki sampai luka-luka nggak ngerasa sakit. Tapi giliran dipegang sama pacarnya teriak-teriak kesakitan (Dunia emang aneh, tapi rata-rata film Indonesia dari jaman dulu banget sudah begitu).
17. Cerita anak orang kaya punya pacar orang miskin masih banyak. Dan biasanya ditentang oleh salah satu orangtuanya dan orang tua yang satu membela.
18. Kisah yang dimainkan jarang sesuai antara wajah pemain dan tokoh yang dimainkan.
19. Kostum tidak pernah diperhatikan. Biar gembel tetapi bajunya bersih dan masih nampak bekas setrikaannya. Atau seorang pendekar katanya baru datang dari perjalanan jauh dan melelahkan, tetapi bajunya nampak baru keluar dari laundry dan wajahnya fresh tidak berkeringat sama sekali. Memang sutradara kita goblok pooooll atau anggap penontonnya anak kecil.
20. Kalau kelahi cuma satu gebrak dua gebrak yang tidak menarik tetapi tahu-tahu semua melayang diudara atau terlempar keras dan berdarah. Hemat tenaga kali???
tags: Kopas author: bebek rewel comments: 27 Comments
Sebelum anda melanjutkan bacaan anda, sila baca “disclaimer” terlebih dahulu di sini.
Berikut ini adalah sebuah tulisan dari seorang “ahli bokep” (wakakak XD XD XD). Tulisan ini sebenarnya merupakan jawaban dari pertanyaan bebek ke sesama peserta milis.
Yang unik dari tulisan ini adalah, tulisan ini cukup sopan (untuk topik yang tidak sopan) dan agak menyerupai kajian serius tentang industri pornografi.
Ditulis oleh matkopling.
Di bawah ini adalah versi yang sudah diedit supaya lebih memenuhi kelayakan sebagai artikel yang berdiri sendiri di bebekrewel.com
———————————————————————-
Bebek rewel: Btw mat, kayanya dikau sangat ahli dalam dunia per-vivid-an. Mungkin sekali-kali bisa share komentar dan hasil telaahnya? Apa bedanya bokep Asia dan bokep Eropa dan bokep Amerika? Trus gaya pengambilan gambarnya gi mana? Teknik pencahayaannya? (Ataupun teknik-teknik lainnya yang cukup “relevan”)
Konon vivid yang disutradarai ce mempunyai “alur cerita” yang berbeda dengan vivid yang disutradarai co. Apa benar begitu?
Jarang-jarang kan ada telaah mengenai vivid.
====================Â Jawaban matkopling====================Â
Well, you’re barking up the right tree 🙂
Saya pertama kali liat film vivid sejak Asia Carrera nenennya belum disusupi semikonduktor. Tuh Chinese-American emang cakep banget, tapi dadanya terlalu kecil untuk standar bokep Amrik. Akhirnya entah tahun berapa saya liat lagi film dia, dadanya udah menggembung dgn sedikit bekas jaitan di bagian bawahnya. Bagaimanapun, permintaan pasar memang sulit ditolak.
Bokep Asia perkembangannya sungguh ‘menggembirakan’ (Atau ‘menyedihkan’, coret yg tidak perlu). Hampir semua negara Asia sekarang sudah serius menekuni bisnis ini.
Jepang yg paling getol bikin bokep. Yang ngga kenal Maria Ozawa a.k.a Miyabi patut dipertanyakan wawasan kelelakiannya. Tapi saya ngga gitu suka bokep Jepang. Aktingnya monoton, rintihan ceweknya bukan bikin horny tapi malah bikin kita merasa iba dan ingin segera menolongnya dari penderitaan.
Bokep Hongkong/Cina sedikit lebih oke, cuman pemainnya memang rata-rata kutilang darat. Ceritanya kadang ada yg serius, dibumbui silat segala macem. Bokep Korea juga rada mendingan, rintihannya ngga semengerikan bokep Jepang. Secara umum bokep Korea dan Cina lebih menarik daripada bokep Jepang. (Kecuali Miyabi Series)
Di Asia Tenggara, industri perbokepan Thailand dan Filipina 100x lebih maju dari Indonesia. Konon bokep-bokep Thai dan Phils digemari anak muda Indo sekarang soalnya pemain-pemainnya mirip orang Indonesia, jadi serasa nonton bokep Indonesia. Ini karena saking jarangnya bokep buatan Indonesia yang dibuat dengan ‘serius’. (Bukan yg iseng-iseng rekam pake HP berkamera itu)
Yang agak mencengangkan adalah waktu saya liat bokep India. Ini bokep serius, ada judulnya segala, jadi bukan candid cam. Sayang judulnya ditulis pake huruf India jadi saya ngga ngerti artinya apa. Tapi tentu saja itu ngga penting sama sekali. Yang lebih penting adalah bahwa ternyata bokep India itu sungguh memuakkan. Pemainnya tidak ada satupun yg secakep Aishwarya Rai. Rata-rata gendut, item, rambut kriting. Parah deh. Gaya-gayanya sungguh monoton, ngga jauh dari missionary styles. Cukup sekali saja saya liat bokep India. Tobat.
Eropa adalah yang paling serius kalo bikin bokep. “Private” (Kalo ga salah ini satu2nya perusahaan esek-esek yang listing di Nasdaq) selalu bikin bokep dengan budget dan skenario yg tidak main-main. Ini produsen bokep saingan berat Vivid. Hampir semua film ‘serius’ dia bikin ‘parodi bokep’ nya. Ada Gladiator-X, Cinderella-X, Aladdin-X, Spiderman-X, dll.
Dalam film Snow White-X, mereka bener-benar ngambil 7 cowok cebol buat meng-gangbang si Snow White (Tentu saja ceweknya normal, ngga cebol). Jadi kalo bebek penasaran kayak gimana ‘barang’ orang-orang cebol macem Ucok Baba itu, cari aja dvd Snow White-X keluaran Private.
Settingnya juga ngga main-main. Kalo Vivid cuman modal setting di kamar hotel atau rumah mewah, private ngambil setting di hampir semua belahan bumi. Dari Paris hingga Bali. Dari Malibu sampe Afghanistan! (Serius, mereka pernah shooting bokep di Afghan). Mungkin yang belum dipake buat shooting bokep cuman stasiun angkasa luar MIR aja. But I think they’ll do it someday.
Untuk film-film non bokep, pemain dan sutradara memang jadi pertimbangan saya buat nonton filmnya. Kalo sutradaranya James Cameron atau pemainnya Matt Damon, ya wajib ditonton lah. Tapi buat film bokep saya ngga pernah peratiin sutradaranya siapa. (How the hell i should care?? :)) ). Jadi saya ngga tau bedanya bokep yg disutradarai cewek atau cowok. Yang jelas, ada beberapa pemain bokep yg akhirnya naik pangkat jadi produser, seperti Jill Kelly (ini cewek) atau Peter North. Tapi tidak ada pemain bokep sekaligus produser yg sangat melegenda di dunia perbokepan selain Ron Jeremy. Ni orang gendut, jelek, kriting, tapi buset deh nasibnya bagus banget. Kalo penasaran kayak gimana orang yg paling disayang Tuhan itu, ketik aja “Ron Jeremy” di Google.
Dulu bokep memang dimonopoli Vivid. Pemainnya itu-itu aja, ceritanya juga gitu2 aja. Sekarang banyak sekali produsen bokep baru. Saya kadang ga habis pikir, tu bule-bule koq ngga kehabisan pemain bokep ya. Cowoknya memang jarang ganti alias itu2 aja, tapi ceweknya selalu ada yg baru. Keliatannya jadi pornstar sudah menjadi salah satu cita-cita cewek-cewek bule disono.
Dalam wawancara dengan TV Deutsche-Welle, Rocco Siffredi (Ga sabar pengen nge-Google kan?), salah seorang legenda bokep juga, mengatakan bahwa anaknya yg masih SMP itu tau pekerjaan bapaknya: pemain bokep profesional. Istrinya juga tidak keberatan anaknya nonton bokep di usia yg masih belia itu.
Ok, sekarang tarik kembali seleting celana kalian semua. The story is over.
tags: Kopas author: bebek rewel comments: 10 Comments
Sapa lagi yang diomongin kalau bukan yayang Doraemon!!

Doraemon dan Nobita berpose bersama Menteri Luar Negeri Jepang, Masahiko Komura di upacara pengambilan sumpah jabatan tanggal 18 Maret 2008 di Tokyo, Jepang
Selain pernah terpilih menjadi salah satu dari pahlawan Asia versi Majalah Time Asia di tahun 2002 (Tentunya Doraemon paling imut di daftar itu), baru-baru ini Doraemon terpilih menjadi Duta Besar Anime pertama.
Entah siapa yang ngajuin ide iseng (nan brillian) untuk mengangkat Doraemon jadi seorang “duta besar”. Pengaruh Doraemon memang sangat luas. Ia dikenal luas oleh masyarakat Asia Timur (Jepang, RRC, Hongkong dan sekitarnya), Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Vietnam dan sekitarnya) dan juga oleh orang-orang berbahasa Spanyol (Termasuk beberapa negara Amerika Latin dan Spanyol itu sendiri).
Menurut Daily Yomiuri Online, Nobita dan Perdana Menteri Yasuo Fukuda mempunyai hubungan “khusus”. Di RRC, huruf mandarin yang digunakan untuk menulis nama Nobita juga adalah huruf yang digunakan untuk menulis nama Yasuo!

Itadakimasu…!!!
Gambar-gambar dapat diakses di:
http://news.xinhuanet.com/english/2008-03/20/content_7825299.htmÂ
Artikel asli dapat diakses di: http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.03.20.11033795&channel=1&mn=9&idx=63
———————————————————————–
Doraemon Duta Kartun Jepang
Kamis, 20 Maret 2008 | 11:03 WIB
TOKYO, KAMIS – Pemerintah Jepang mengambil langkah agak aneh untuk mempromosikan budayanya ke luar negeri. Dan, yang ditunjuk sebagai duta adalah Doraemon, si robot kucing yang punya segala macam barang aneh itu.
Menteri Luar Negeri Masahiko Komura menunjuk si kucing itu sebagai duta besar, Rabu (19/3). Komura menyerahkan sertifikat resmi kepada Doraemon seukuran manusia yang ditemani Nobita, karakter yang tidak bisa dipisahkan darinya. Tak ketinggalan sajian dorayaki, kue kacang merah yang menjadi makanan favorit si kucing dengan kantong ajaib itu.
Komura mengatakan kepada Doraemon yang berisi orang betulan bahwa ia harus mempromosikan kartun animasi Jepang ke seluruh penjuru dunia.
“Doraemon, saya harap Anda mengelilingi dunia sebagai duta anime untuk memperdalam pemahaman orang terhadap Jepang, sehingga mereka bisa menjadi sahabat kita,” kata Komura.
Penunjukan Doraemon itu merupakan upaya terkini pemerintah Jepang untuk memanfaatkan budaya pop sebagai media diplomasi. Jepang juga membuat Penghargaan Manga Internasional tahun lalu oleh, mantan menteri luar negeri Taro Aso yang menganggapnya seperti Hadiah Nobel.
Tahun ini, Kementerian Luar Negeri Jepang berencana memutar sebuah film Doraemon di Singapura, China, Spanyol, Prancis dan beberapa misi diplomatik Jepang di negara lain.
Doraemon yang berbicara menggunakan suara artis Wasab Mizuta dari balik tirai kertas berjanji kepada Komura. “Lewat kartun, saya berharap bisa menyampaikan kepada orang di seluruh dunia pikiran-pikiran orang awam Jepang, gaya hidup kami dan masa depan seperti apa yang ingin kami bangun,” katanya.
Doraemon adalah tokoh kartun yang diciptakan Fujiko F Fujio dan kemudian menjadi ikon budaya Jepang yang populer di seluruh dunia, khususnya Asia. Kucing robot ini terbang kembali dari abad 22 dan menggunakan gadget canggih, seperti ‘mesin waktu’ dan ‘pintu kemana saja’. Barang-barang itu bisa muncul begitu mudah dari ‘kantong ajaib’ yang menempel di perutnya untuk menolong teman-temannya. Dengan benda-benda itu, mereka bisa melakukan perjalanan ke mana pun.
Sebenarnya bukan cuma Doraemon yang sudah menjadi duta di Jepang. November 2007, Astro Boy ditunjuk menjadi duta keselamatan perjalanan ke luar negeri.(AP)
tags: Doraemon author: bebek rewel comments: 28 Comments
Sedikit “kata mutiara” dari selipan buku yang bebek beli di waktu SMP:
Pure love is like a candle in the night
that gives a new hope for the hopeless heart
and a new way for the broken spirit
Happy Valentine!!
tags: Kopas author: bebek rewel comments: 4 Comments
Bribet – Bribet – Bribet.
Seringkali pikiran bebek gak mau diajak kerjasama. Waktu belajar, pikiran bebek sering kelayapan entah ke mana. Alhasil, jika bebek harus memaksakan diri untuk belajar, maka bebek akan mengambil kertas dan menuliskan hal yang sama berulang-ulang. Bukan untuk dibaca ulang, tapi hanya untuk ditulis berkali-kali supaya ingat.
Karena pikiranku lagi bribet tentang skripsi dan masa depan, maka bebek persembahkan satu lagi “karya seni” bebek yang gak jelas (Karya tak jelas sebelumnya adalah “The Art of “Die Da Yao Jingâ€). Sila klik di gambar untuk ukuran besar (Hampir 4 MB):

Waktu pembuatan: Masa exam semester lalu (November 2007)
Subject: CSC 406, “Computer Architecture”
Title: “Bribet“
Sila juga liat: “Keluarga Kendi”
tags: Kedai Bakmi author: bebek rewel comments: 5 Comments