bebek rewel

Men are from Mars, Women are from Venus, Duck is from Earth

Hamil dan Lahir

Seperti hampir semua anak kecil di dunia, daku pernah bertanya-tanya, dari manakah datangnya seorang anak? Dan daku pernah mempunyai konsep yang amat sangat indah. Menurut pikiran daku yang waktu itu belum mengenal istilah pembuahan ataupun proses-proses kenikmatan yang mendahuluinya, anak dihasilkan dari pengharapan.

Saat sepasang suami-istri menikah, maka diberkatilah mereka. Mereka akan saling mengasihi dan berdoa bersama akan datangnya seorang anak. Oleh karena itu, tidak jarang kita akan mendengar perkataan, “Mereka masih menunggu datangnya seorang anak dalam kehidupan mereka.“ Bah, kenapa pakai kata-kata seperti itu? Kesannya terlalu saru. Sampai-sampai muncullah pemikiran bahwa seorang anak tiba-tiba `diselipkan` begitu saja ke rahim seorang istri. Belakangan aku baru tahu kalau seorang anak itu bukan ditunggu kedatangannya, tapi ‘diusahakan’. 😛

Yah mungkin juga aku bisa berpikir seperti itu karena dulu belum tahu ada kasus yang istilahnya ‘hamil di luar nikah’, ‘kecelakaan’ ataupun unwanted child. (lah kalau memang anak didatangkan dengan doa, tentunya atas persetujuan Tuhan dong. Dengan kata lain yang bisa hamil itu Cuma istri-istri dari pasangan yang diberkati di tempat Ibadah secara agama dan direstui oleh seluruh sanak keluarga). Waktu itu juga sepertinya gelar MBA (Married By Accident) belum begitu populer.

Tapi aku pernah mendengar sebuah berita di televisi yang mengubah konsep ‘anak datang dari doa’. Kalau tidak salah ingat, berita tersebut tentang seorang guru yang amat sangat genit dan sangat ‘dekat dan akrab’ dengan muridnya. (dekat dalam arti, Sangat……. dekat sekali dalam makna denotasi)

Nah kira-kira laporan yang dibacakan oleh narator (atau apalah namanya yang baca berita pas dikasih gambar) itu berbunyi, “Tersangka terkenal suka memegang-megang siswi. Ada yang pipinya dielus, bahkan ada yang hamil.” Sudah bisa ditebak ada yang ada di pikiran daku waktu itu?

Oh… ternyata mengelus pipi bisa berefek samping hamil!!! Pikiran daku tidak berhenti di sana, lalu aku mengambil satu kesimpulan teori: “Sentuhan seorang lelaki bisa meresap ke dalam kulit dan akhirnya tiba di perut? Membesar-membesar dan akhirnya menjadi seorang bayi?” Bahaya bener… Pantesan orang-orang tua selalu bilang, “Ati-ati, jangan tidur sama lelaki!!” Wah, berarti pas tidur seranjang, sebelah-sebelahan, tiba-tiba tengah malam nanti ada ‘sesuatu’ yang tiba-tiba merayap keluar dari si jantan dan menyusup ke perut betina? Dan DUING!!! Mengembanglah perut sang betina. Tapi, belakangan (saat daku kira-kira udah SMA) tante daku malah bilang. “Tidur sama cowok itu gak papa. Asal bener tidur bareng ya. Kalau gak tidur, nah, itulah yang bahaya!” Hm… ada benarnya juga sih.

Oh iya, ngomong-ngomong. Kalau dilihat di komik ataupun di film kartun, ada yang menceritakan bahwa bayi itu didatangkan oleh burung besar! (entah jenis apa dan dari mana) Wah… kalau dipikir-pikir, aneh juga ya cerita ini, kira-kira masih ada anak kecil yang percaya gak ya? Soalnya menurut fakta, banyak hewan termasuk burung tentunya, terancam punah karena ekspansi wilayah yang dilakukan manusia ke habitat mereka di alam. Lalu di mana letak logikanya kalau pembawa kelahiran itu sendiri terancam punah sementara manusia malah semakin banyak? Yah, mungkin memang seharusnya cerita film kartun tidak boleh dianggap serius.

Mari kita ke tahap selanjutnya, hal lahir melahirkan. Hm.. kayanya daku mengerti istilah ‘caesar’ terlebih dahulu daripada lahir alami. Kenapa bisa begitu? Gampang saja alasannya.

Setelah bayi tumbuh besar di dalam perut, ia perlu segera dikeluarkan sebelom perut ibunya meledak. Nah cara paling cepat adalah membuka perut ibu, mengeluarkan bayi, lalu kita tutup kembali. Hampir persis sama seperti cara kerja resleting. Bagaimana prosesnya secara lebih mendetail? Ah peduli amat sama tetek bengek proses ‘caesar’ itu. Toh dokter pasti punya obat bius kan? Tinggal suntik sana suntik sini, siaplah perut ibu dibelek tanpa rasa sakit.

Pada waktu masih SD, seorang teman menceritakan teorinya yang lebih ajaib lagi. Katanya, sebenarnya saat ibu hamil, isi perutnya adalah cairan. Lalu bagaimana cara melahirkan? Dengan penuh keyakinan dia berkata, “Melalui cara yang sama kaya kencing.” Heh? Kenapa bisa begitu?Kalau yang keluar Cuma cairan, bayinya mana?Apa harus dibekukan sampai pada suhu 0 derajat?Pake cetakan kue? “Denger dulu dong. Setelah semua cairan dikeluarkan, kempeslah perut si mama. Tugas dokter adalah memastikan agar cairan tersebut tertampung seluruhnya dengan baik. Jangan sampai ada yang tumpah! Nanti bisa-bisa bayinya cacat. Setelah ditampung, biarkan beberapa lama, lalu dengan sendirinya air kencing itu akan berubah menjadi seorang bayi.”

Heh? Kok gaya penjelasannya bahkan kaya di resep-resep masakan? (setelah matang, biarkan beberapa lama, lalu makanan siap dihidangkan). Mungkin juga teman daku itu berpikir kalau setelah cairan itu ditampung, lalu dimasukkan ke dalam inkubator. Jadi guna inkubator seperti guna oven pada pembuatan roti. Masukkan cairan, lalu cairan tersebut akan mengembang, sebagian menjadi daging, tulang, sebagian besar masih berupa cairan, yaitu darah. Mungkin teman daku itu terinspirasi untuk membandingkan antara inkubator ( yang bentuknya kotak) yang di rumah sakit dan oven (kotak juga!) yang ada di dapur.

Hualu, hualu.. Begitulah kalau para intelektual muda (sekali) berkumpul untuk membahas hal-hal yang segan dijelaskan orang tua. Runyam…
———————————————————–

Sebelum bebekrewel.com jadi, artikel ini dititipkan di http://www.kejut.com

Anda bisa melihat artikel yang serupa (ada terjemahan inggrisnya) di http://www.kejut.com/lahir

4 Comments

  1. Comment by Bong on July 19, 2006 2:53 pm

    Apakah kamu pernah melihat dengan mata sendiri, saat2 dimana seorang anak dikeluarkan dari rahim ibunya? Melihat sebuah kepala nongol dari selangkangan seorang wanita?

    Teman wanitaku pernah melihatnya. Ia ikut membantu proses kelahiran seorang tetangganya, karena tetangganya itu tidak sempat dibawa ke rumah sakit.

    “Ngeri …”, itu katanya. “Gak maulah, melahirkan … Mending caesar aja … Daripada xxx kita dikoyak gitu … Hihiiii ”

    Tapi, bukankah merasakan proses kelahiran juga merupakan salah satu yang ditunggu oleh para ibu2 ?

  2. Comment by robby on October 9, 2006 9:50 am

    hi,bek gw anak kos vuk…hehe..keren juga..kokm gw kagak kepikiran dan kagak pernah nanya2 juga ke ortu gw ttg gituan pas muda…haha…untung juga bonyok gw kagak ditanyain yang aneh2 yang membuat merka bingung…
    anak sekarang juga kayaknya makin canggih dan kreatif lagi kayaknya ya…sampe sekarang gw pernah liat buku tentang pembicaraan seks dengan anak kalo gak salah judulnya geto lah…
    kalo ngeliat proses ngelahirin alami kayaknya kita perlu ngacungin jempol buat para wanita(yang uda jadi ibu tentunya dongz…)
    katanya wanita yang udah pernah ngelahirin memiliki tulang yang berwarna lebih gelap dan item dibandingin dengan tulang pria karena sebagian kalsium terserap jadi air asi…geto loh..buat bebek salam kenal buku strawbery ada di kamar gue tuh…ditawarin koko loe pas waktu dulu..

  3. Comment by Christin on June 28, 2007 8:49 pm

    huahuahuahua…. haiyagh vid…. gue speechless. tapi kayaknya pas sd juga gue mikirnya bayi itu tiba” ‘dateng’ gitu sih.

  4. Comment by ruth on September 23, 2009 2:21 pm

    hiiiihh…..

    ngeri bgt dch..

    mgkn saking mengriknx, dtglah pmikiran2 ga masuk akal bgaimana cr mlahirkan itu…
    pikirang ngrang2 sndiri…

    mnentramkan hti bhwa mlhirkan itu sbnrnya ga mngrikn sperti yg org2 pkir…

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Leave a comment