Suatu Ketika di Zaman Baheula… (1)
Dua artikel kedai bakmi kali ini menjelaskan bahwa “Suatu Ketika di Zaman Baheula…” kedudukan kaum perempuan MUNGKIN lebih baik dari zaman sekarang.
Benar atau tidak?
Sila simpulkan sendiri…
—————————————————————
Membaca bagian-bagian awal buku “The No-Nonsense Guide to World History” oleh Chris Bazier seakan membaca sebuah buku yang ditulis oleh seorang feminis dengan agenda terselubung. (Conspiracy theory mode on)
Dikatakan dalam buku tersebut bahwa pada awal mula peradaban manusia, perempuan berperan cukup besar dalam wilayah publik dan pembagian kerja antara kedua gender yang relatif setara.
Masyarakat berburu dan meramu (hunting and gathering) misalnya. Kegiatan berburu hewan memang dilakukan sebagian besar oleh kaum laki-laki, namun hasil berburu yang didapat tidaklah mungkin untuk mencukupi kebutuhan hidup. Mengambil contoh dari masyarakat berburu-meramu yang masih eksis di zaman modern ini, !Kung San Bushmen dari Botswana, mereka berburu hanya 1 minggu perbulan. Hasil buruan yang didapat tidak mungkin bertahan lama di iklim Afrika yang panas. Alhasil, sebagian (besar?) menu makanan bagi orang !Kung adalah berbagai macam tumbuhan yang dikumpulkan oleh kaum perempuan.
Kaum perempuan di zaman Mesir kuno (sekitar 2000 SM?) mempunyai kemandirian finansial yang tinggi. Saking mandirinya, seorang suami yang meminjam uang dari istrinya bisa dikenai bunga pinjaman! Salah satu sumpah yang diucapkan oleh seorang suami di hari pernikahannya adalah agar tidak pernah bertentangan dengan kehendak istrinya. (Aturan main yang sungguh menyenangkan. =P Wew… bebek mulai berpikir, apakah bebek terlahir terlalu telat?)
Seperti yang pernah disinggung oleh Dan Brown dalam novel ‘Da Vinci Code’ dan salah satu postingan kopas bebek “The Great Goddess”, zaman baheula dulu perempuan menduduki peran-peran penting dalam ranah keagamaan. Ada Tuhan yang feminin, ada pendeta-pendeta wanita (berlawanan dengan zaman yang lebih kemudian di mana wanita yang “mempunyai kekuatan spiritual” dikejar-kejar sebagai seorang penyihir) dan ada upacara keagamaan di mana terjadi acara persetubuhan massal (Di zaman sekarang, pemandang-an yang kira-kira serupa mungkin cuma bisa ditemui di film-film porno yang menyajikan adegan orgy party).
Jika memang benar orang dulu tidak mengerti bahwa seorang anak datang dari kegiatan kejang-kejang nikmat (well, bebek sendiri baru mengerti tentang konsep ini entah kelas berapa. Bagi yang belum pernah membaca postingan yang membahas hamil dan lahir, sila klik di sini), maka bebek bersabda bahwa pada mula peradaban manusia, kegiatan sex adalah kegiatan rekreasi semata (Kalau mereka gak ngerti fungsi sex untuk kegiatan membuat anak, lalu alasan apalagi yang membuat mereka mau repot-repot bergoyang?).
Dipikir-pikir lucu juga kalau di waktu kemudian (dan dalam batas tertentu masih berlangsung sampai sekarang) sex kemudian dianggap sesuatu yang kotor dan oleh pihak-pihak tertentu, sex yang bersifat rekreasi adalah jahat sifatnya.
Lanjut ke bagian kedua…
1 Comment(s)
Comments RSS TrackBack Identifier URI
Leave a comment
Bebek, kayaknya kesimpulan terakhir alinea ini kok kebalik yah ? bukannya orang kenalnya pro kreasi dulu, baru belakangan menikmati seks sebagai kegiatan rekreasi ?.
mbah mbah orang jawa jaman dulu tidur barengan rame rame serumah, karena gak kenal konsep privasi dan menikmati hubungan seks dgn suami.
===============================================================
Er… Dikau sudah baca yang postingan “The Great Goddess”? Di sana dijelaskan kalau pada zaman dahoulou kala, kelahiran itu dianggap sebagai sesuatu yang gaib dan ajaib. Dengan kata lain orang2 purba tidak tahu kalau kegiatan bersetubuh itu dapat menghasilkan anak. (Bahkan ada yang bilang kalau orang2 yang masih hidup secara tradisional di kepulauan wilayah Pasifik baru-baru aja mengetahui fakta ini, thanks to westener…)
Nah kalau mereka tidak ngerti kalau bersetubuh bisa menghasilkan anak, lalu untuk apa mereka bersetubuh? (Kalau bukan untuk bersenang-senang) 🙂
Zaman dulunya jangan dipikirkan sebagai 100-200 tahun kebelakang. Tapi bener2 dahoulouuuuuuuuu…..
(bebek)